Tren ruang makan yang bakal ditinggalkan di 2026. Foto: Freepik
Tren ruang makan yang bakal ditinggalkan di 2026. Foto: Freepik

Tren Ruang Makan Bergeser, Ini Dekorasi yang Sebaiknya Dihindari

Rizkie Fauzian • 17 Desember 2025 11:59
Jakarta: Ruang makan menjadi salah satu bagian terpenting dari sebuah rumah. Ruangan ini tak hanya digunakan untuk menikmati makan bersama keluarga, tetapi jadi tempat berkumpul dengan kerabat dekat.
 
Setiap tahun, desain ruang makan bermunculan dan berganti mengikuti tren. Beberapa tren tersebut menarik untuk diikuti, namun ada juga beberapa yang lebih baik dihindari.
 
Ruang makan seharusnya menciptakan ruang yang terasa hangat, fungsional, dan
mencerminkan gaya kehidupan sehari-hari, bukan untuk mengejar sesuatu yang baru.

Hal ini bisa dilakukan dengan memilih pencahayaan yang lembut, atau sesederhana menghilangkan barang dan hal-hal yang tidak disukai.

Tren ruang makan yang bakal ditinggalkan di 2026

Berikut adalah beberapa tren ruang makan yang sebaiknya dihindari menurut para ahli.

1. Meja yang terlalu lebar

Tren Ruang Makan Bergeser, Ini Dekorasi yang Sebaiknya Dihindari
Tren ruang makan yang bakal ditinggalkan di 2026. Foto: Freepik
 
Sebelum membeli meja makan yang besar dan mewah, pikirkan tentang bagaimana meja
tersebut akan berfungsi.
 
“Tidak ada yang lebih merusak pesta makan malam selain meja yang terlalu lebar sehingga kamu sulit berbincang dengan orang yang duduk di seberang,” ujar prinsipal Thomas Hamel & Associates Thomas Hamel dikutip dari Marthastewart.
 
Meja makan seharusnya menyatukan orang-orang, bukan menjauhkan mereka. Memilih meja
makan yang lebih kecil mendorong orang-orang untuk berbagi cerita dan tawa.

2. Dekorasi yang terlalu menonjol

Tren Ruang Makan Bergeser, Ini Dekorasi yang Sebaiknya Dihindari
Tren ruang makan yang bakal ditinggalkan di 2026. Foto: Freepik
 
Saat ini, banyak yang menggunakan taplak meja bermotif, piring berlapis, peralatan gelas
berwarna-warni, dan rangkaian bunga yang berlebihan.
 
Meski terlihat indah, dekorasi yang terlalu menonjol akan merusak suasana makan. Padahal saat makan kamu hanya membutuhnya suasana yang tenang.

3. Set makan yang senada

Tren Ruang Makan Bergeser, Ini Dekorasi yang Sebaiknya Dihindari
Tren ruang makan yang bakal ditinggalkan di 2026. Foto: Freepik
 
Tren set makan yang senada mulai ditinggalkan oleh para desainer. Menggunakan satu set meja dan kursi membuat ruang makan terkesan seperti iklan dalam katalog.
 
Untuk menghindari tampilan yang seperti katalog, desainer merekomendasikan untuk
memadukan hal-hal yang berlawanan.
 
Misalnya kamu bisa menggunakan meja yang berat dipasangkan dengan kursi yang ringan, kayu yang ramping dengan kain yang halus.

4. Dinding aksen

Tren Ruang Makan Bergeser, Ini Dekorasi yang Sebaiknya Dihindari
Tren ruang makan yang bakal ditinggalkan di 2026. Foto: Freepik
 
Dinding aksen akan mulai ditinggalkan pada 2026. Khususnya di ruang makan, hal tersebut
secara visual dapat memecah ruang dan memusatkan perhatian pada satu hal saja.
 
Kamu bisa mengecat semua dinding dengan warna senada. Hal ini akan memberikan kesan yang tenang dan elegan.

5. Pencahayaan yang berlebihan

Tren Ruang Makan Bergeser, Ini Dekorasi yang Sebaiknya Dihindari
Tren ruang makan yang bakal ditinggalkan di 2026. Foto: Freepik
 
Lampu gantung industrial berukuran besar sempat menjadi tren, tetapi bentuknya yang berat sering kali 'menelan' seluruh ruang makan, sehingga menarik perhatian dan mengalihkan fokus dari elemen lainnya.
 
Sebaiknya gunakan pencahayaan dengan bentuk yang lembut, struktur yang terbuka, atau
material kaca yang memungkinkan cahaya menyebar ke seluruh ruangan. Ketika ukurannya
tepat, makan ruang makan akan terlihat elegan.

6. Warna abu-abu

Tren Ruang Makan Bergeser, Ini Dekorasi yang Sebaiknya Dihindari
Tren ruang makan yang bakal ditinggalkan di 2026. Foto: Freepik
 
Tampilan serba abu-abu mungkin terlihat menarik, tetapi seringkali menyebabkan tekstur
menjadi lebih sulit terbaca, kayu kehilangan kilau alaminya, dan ruangan terasa lebih seperti
galeri daripada tempat berkumpul. (Umi Kulsum)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan