Material lantai yang harus dihindari. Foto: Freepik
Material lantai yang harus dihindari. Foto: Freepik

Simak! 7 Material Lantai yang Harus Dihindari

Rizkie Fauzian • 02 Maret 2025 14:15
Jakarta: Pemilihan material lantai yang tepat sangat penting untuk menciptakan rumah yang nyaman dan tahan lama. Melalui pertimbangan fungsi ruangan hingga kualitas, kamu dapat membuat keputusan tepat yang dapat meningkatkan kenyamanan hidup. 
 
Beberapa material lantai tahan lama, mudah dipasang, dan tampak bagus selama bertahun-tahun. Namun, jenis lantai lainnya juga memiliki banyak masalah sehingga mengurangi nilai pembelian yang mahal.

 
Dikutip The Spruce, para desainer dan kontraktor rumah membagikan material lantai yang perlu dihindari. Selain itu, ada alternatif yang lebih baik terutama bagi yang memiliki anggaran terbatas.

Material lantai yang harus dihindari
Simak! 7 Material Lantai yang Harus Dihindari

Material lantai yang harus dihindari. Foto: Freepik

1. Ubin kecil

Ubin merupakan bahan lantai yang sangat baik. Ubin keras yang tahan lama, mudah dibersihkan, dan tersedia dalam berbagai gaya. Namun, jahitan menjadi salah satu titik terlemahnya.

Amanda Kuhlman berhati-hati dengan ubin berformat kecil. Semakin kecil ubinnya, semakin banyak sambungan yang ada di lantai.
 
Ia menyarankan penggunaan ubin berformat lebih besar untuk mencegah tampilan nat yang kotor. Pasang ubin berukuran 30 x 30 cm atau lebih besar untuk mengurangi jumlah dan panjang sambungan nat.

2. Lantai bambu

Pilihan lantai ini menjadi alternatif populer untuk lantai kayu solid. Namun, lantai ini tidak sekeras jenis lantai kayu solid atau kayu rekayasa, dan tidak sepenuhnya sesuai terhadap lingkungan.
 
Desainer interior Alexandra Peck tidak merekomendasikan lantai bambu karena kayunya sangat lunak dan mudah penyok, tergores, hingga retak. Ia menambahkan bahwa lantai ini akan memutih jika terkena sinar matahari langsung. 
 
Bambu sebagai material yang ramah lingkungan karena material dapat diperbarui. Namun, mendaur ulang lantai bambu sulit dilakukan. Lantai bambu sering dilaminasi di atas bahan inti, seperti papan serat kepadatan menengah (MDF) yang tidak dapat didaur ulang.
 
Peck merekomendasikan kayu ek putih Prancis atau abu sebagai alternatif lantai bambu. Kedua jenis kayu alami tersebut sangat tahan lama.
 
Baca juga: 6 Kesalahan Memilih Lantai Kayu Keras

3. Lantai laminasi

Mitch Coluzzi dari SoldFast mengatakan bahwa laminasi memiliki lapisan tahan aus yang kuat. Namun, laminasi tidak tahan lama dalam jangka panjang.
 
Lantai papan vinyl mewah adalah alternatif lantai laminasi yang kedap air. Perbedaannya terletak pada bahan lantai tersebut. Lantai laminasi memiliki inti papan serat kayu yang mengembang saat terkena air. Lantai papan vinyl bersifat sintetis sehingga kedap air.

4. Papan vinyl abu-abu

Sayangnya, lantai abu-abu memberikan kesannya yang sangat hambar. Kuhlman menyarankan agar tidak menggunakan lantai kayu berwarna abu-abu atau papan vinyl mewah. Warna abu-abu dingin justru menghilangkan kecerahan suatu ruangan.
 
Kuhlman merekomendasikan warna kayu sedang dengan variasi warna minimal. Warna ini tetap menawarkan dasar netral dari lantai abu-abu, tetapi menghadirkan kehangatan ke dalam ruangan. 

5. Lantai kayu parket

Lantai parket terbuat dari bilah-bilah kayu kecil yang disusun dalam pola berulang. Tampilan yang dapat membangkitkan gaya Renaisans dan cocok digunakan dalam jumlah yang lebih sedikit. Namun, Peck mengatakan masalahnya terletak pada cara pembuatan lantai tersebut.
 
Potongan kayu yang lebih kecil mudah terangkat dari tanah dan sering patah atau berderit ketika diinjak. Sulit juga untuk mengamplas lantai parket karena serat kayu berjalan setidaknya dalam dua arah yang berbeda. 
 
Jika menyukai lantai parket, kamu bisa meminta jasa profesional Untuk pemasangannya. Pastikan untuk merawatnya dengan hati-hati. Selain itu, hindari menggores parket karena sangat sulit untuk diperbaiki.

6. Lantai yang dilem

Coluzzi mengatakan lantai ini kurang diminati untuk perumahan. Ia juga menunjukkan bahwa karpet yang direkatkan tidak memiliki bantalan sehingga penting untuk kenyamanan di rumah.
 
Lantai mengambang menjadi alternatif untuk lantai vinyl, kayu, atau lantai rekayasa yang direkatkan. Ubin lantai mengambang terhubung dari sisi ke sisi, tetapi tidak melekat pada lantai dasar. 
 
Alternatif lain untuk lantai yang lembut adalah karpet yang direkatkan dari dinding ke dinding yang disambungkan ke sublantai dengan paku-paku yang disusun di sekeliling ruangan. 

7. Ubin vinyl perekat diri

Peck mengakui bahwa ubin vinyl kupas dan tempel yang dapat direkatkan sendiri menjadi pilihan yang terjangkau bagi anggaran pemula. Namun, hal itu menjadi satu-satunya hal yang baik tentang jenis lantai ini.
 
Alternatifnya adalah sebagian besar lantai apung berbentuk papan dengan tampilan seperti kayu. Namun, kamu bisa menemukan beberapa jenis yang berbentuk persegi menyerupai lantai keramik. Kedua bentuk tersebut mudah dipasang sendiri.
 
Lantai vinyl lembaran adalah alternatif yang lebih baik daripada ubin vinyl berperekat. Lembaran selebar 30 cm dapat menjangkau ruangan yang lebih kecil tanpa memerlukan sambungan. Kamu dapat memasang lantai vinyl lembaran di ruangan dengan sedikit lubang. (Theresia Vania Somawidjaja)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan