Sebelum berbelanja barang antik, Anda perlu memastikan beberapa hal terlebih dahulu agar tak menyesal di kemudian hari. Melansir dari The Spruce, di bawah ini ada delapan kesalahan yang perlu Anda ingat saat berbelanja furnitur atau barang bekas.
Kesalahan membeli barang bekas

Tips membeli furnitur bekas dan antik. Foto: Freepik
1. Membeli barang tanpa mengetahui cocok
Menurut desainer interior sekaligus pendiri Harlowe James, Chrissy Hunter menyarankan untuk hindari membeli furnitur berukuran besar tanpa mengetahui di mana furnitur tersebut akan ditempatkan di rumah Anda hanya karena tampilan yang unik atau harganya sangat mahal.“Hal ini terjadi lebih dari yang Anda kira dan orang-orang berakhir dengan lemari besar atau meja samping yang timbangannya mati, sehingga memaksa mereka untuk bekerja di ruangan tertentu,” kata Hunter.
Dia menjelaskan bahwa saat mencari barang antik merupakan proses yang berkelanjutan, namun meluangkan waktu untuk mencari barang antik akan membuahkan hasil.
“Pada akhirnya, sangat berharga untuk mendapatkan sesuatu yang pas dan terasa bijaksana, bukan impulsif,” ungkap Hunter.
2. Tidak memperhitungkan biaya perbaikan
Sebelum Anda mengambil kursi dengan bahan yang bagus, pastikan bahwa biaya perbaikannya tidak melebihi dari uang yang dikeluarkan untuk membeli kursi tersebut. Beberapa barang bekas, terutama furnitur memerlukan biaya yang cukup besar untuk memperbaikinya.Baca juga: Tren Furnitur 2024, dan Panduan Memilih yang Tepat |
“Kursi seharga USD50 (Rp781 ribu) itu bisa menghabiskan biaya hingga USD1.000 (Rp15,6 juta),” jelas Paige Kontrafouris, pendiri Paige Kontrafouris Interiors.
Ia merekomendasikan bahwa pikirkan biaya pelapis di wilayah Anda terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi yang baik saat melakukan pembelian seperti ini.
3. Membeli karena harganya murah
Membeli barang bekas hanya karena harganya lebih murah dibandingkan perabot baru mungkin tidak selalu menjadi pilihan terbaik.“Melakukan hal ini membuat Anda terjebak dalam lingkaran setan yaitu tidak menyukai sesuatu lalu harus membuangnya, atau rumah Anda berubah menjadi toko barang bekas,” kata Kontrafouris.
Kontrafouris menyarankan pada saat Anda pergi ke toko barang bekas, tulis beberapa barang yang akan dibeli agar tidak salah pada saat membelinya dan tetap berada di tujuan.
4. Kurang up to date
Saat mendekorasi rumah dengan barang-barang vintage, jangan merasa bahwa Anda ketinggalan zaman meskipun barang-barang tersebut mungkin berusia 100 tahun.Kristin Keyes, pendiri Kristen Keyes Interiors menjelaskan bahwa dirinya telah mendekorasi rumahnya sendiri yang dibangun pada 1920 dengan beberapa barang mulai dari 1900 hingga saat ini.
Anda bisa menggabungkan beberapa gaya dekorasi dari tahun ke tahun atau abad ke abad dalam rumah. Hal tersebut menjadi salah satu kunci bahwa Anda tak merasa terjebak dalam gaya dekorasi tertentu.
5. Membeli barang rusak
Jika tidak memiliki keterampilan dan pemahaman dalam barang bekas, sebaiknya Anda membeli barang lama yang belum pernah digunakan oleh penjualnya.“Ada cukup banyak barang preloved di luar sana yang kondisinya masih bagus,” kata Keyes.
6. Tidak melakukan penelitian terlebih dahulu
Sebelum mengambil barang bekas yang dijual secara online, sebaiknya Anda memastikan terlebih dahulu kondisi barang tersebut. Misalnya saat Anda membeli karya seni asli, pastiksan barang tersebut adalah barang cetakan atau barang tiruan.Saat melihat barang-barang mewah dengan harga yang mahal, lakukan penelusuran gambar di Google untuk memastikan produk tersebut memang sesuai dengan yang diiklankan penjualnya.
7. Tidak berpikir sebelum membeli
Saat mendekorasi rumah Anda dengan barang vintage, pastikan bawah Anda membutuhkan. Jangan membeli barang tersebut hanya karena bagus.8. Takut berbelanja barang bekas
Meski banyak pertimbangan, namun Anda tak perlu takut membeli barang bekas. Dengan cara yang tepat Anda bisa lebih untung membeli furnitur bekas. Pastikan bahwa Anda telah mengikuti tips di atas ya.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News