Jakarta: Tanaman hias terkadang tumbuh tanaman liar atau gulma yang tumbuh. Hal pertama yang dilakukan adalah menghilangkannya segera.
Biasanya, gulma adalah tanaman yang dibenci karena memiliki satu atau beberapa sifat yang tidak diinginkan. Sering kali, kita menyebut tanaman sebagai gulma karena bersifat invasif.
Tanaman liar ini mudah dijumpai tumbuh di sela-sela tanaman, pinggir jalan, areal persawahan, pekarangan rumah dan tempat-tempat lainnya. Namun, gulma merugikan karena menghambat pertumbuhan tanaman utama hingga menjadi sarang hama dan penyakit.
Anda perlu membuangnya agar tanaman yang sudah ditanam dan dirawat tidak menjadi rusak begitu saja. Dikutip The Spruce, berikut jenis tanaman yang perlu dihindari dan cara membuangnya.
Jenis tanaman yang perlu dihindari
1. Tanaman tapak dara (Vinca minor)
Beberapa tanaman penutup tanah dapat dianggap gulma. Tanaman penutup tanah paling efektif menyebar dengan cepat.
Tanaman tapak dara adalah tanaman tahunan yang menyerupai tanaman merambat. Tanaman ini memiliki daun yang selalu hijau dan bunga-bunga kecil. Bunganya bisa berwarna lavender, biru, ungu, atau putih. Namun, tanaman ini beracun bagi hewan peliharaan.
Untuk mencabut tanaman tapak dara, mulailah dengan mencabutnya dengan tangan. Namun, beberapa akar akan tertinggal dan harus dicabut seluruhnya.
2. Ivy Inggris (Hedera helix)
Jenis tanaman yang perlu dihindari. Foto: Shutterstock
Ivy Inggris tidak ditanam untuk bunganya. Sebaliknya, tanaman merambat abadi ini ditanam untuk dedaunan hijau yang berkilau membuatnya menjadi penutup tanah yang menarik.
Sebagai tanaman merambat, tanaman ini dapat menghiasi sisi bangunan. Namun, akarnya dapat merusak dinding bangunan. Tanaman ini juga beracun bagi manusia ataupun hewan peliharaan.
Untuk menyingkirkan tanaman ivy Inggris, cabut tanaman itu dengan tangan, serta gali sebanyak mungkin pada sistem akarnya. Tutupi area tersebut dengan terpal selama sekitar satu tahun agar sisa-sisa tanaman ivy tidak tumbuh.
| Baca juga: Jadi Tren 2025, Begini Cara Merawat Tanaman Hoya agar Subur |
3. Rumput liar (Ajuga reptans)
Jenis tanaman yang perlu dihindari. Foto: Freepik
Bugleweed adalah salah satu tanaman penutup tanah tahunan yang paling menarik dengan bunga berwarna biru atau ungu. Tanaman ini menyebar melalui tunas. Namun, beberapa orang menganggap bugleweed itu sendiri sebagai gulma.
Untuk membasmi rumput liar, siram tanah rumput liar tumbuh. Kemudian, gali rumput liar tersebut, cobalah untuk mencabut sebanyak mungkin sistem akarnya. Ulangi jika diperlukan.
4. Jelatang mati berbinting (Lamiun maculatum)
Jelatang mati berbintik memiliki bunga lavender ungu yang menarik. Namun, tanaman ini dapat menyebar tak terkendali sehingga berpotensi menjadi gulma.
Meskipun tanaman spesies ini bersifat invasif, ada beberapa kultivar dengan beberapa warna bunga yang mungkin kurang invasif dalam kondisi tertentu.
Pemberantasan jelatang mati berbintik dengan cara menyiram tanahnya untuk menggemburkannya. Kemudian, gali akarnya sebanyak mungkin. Jika tumbuh kembali dan mungkin saja, ulangi prosesnya.
5. Bunga bakung lembah (Convallaria majalis)
Tak hanya memiliki bentuk lonceng yang unik, tetapi juga bunga lily of the valley mengeluarkan aroma yang harum. Namun, tanaman ini beracun dan invasif.
Bunga bakung lembah sulit disingkirkan. Seperti tanaman ivy Inggris, gali sebanyak mungkin sistem akarnya, lalu tutup area tersebut dengan terpal selama sekitar satu tahun untuk meredamnya dan mencegahnya tumbuh kembali.
6. Pohon apel (Podophyllum peltatum)
Mayapple adalah tanaman tahunan asli Amerika Utara yang ditanam karena keunikan daunnya yang menyerupai payung. Namun, mayapple dapat menjadi cukup beracun bagi manusia dan hewan.
Untuk mencabut mayapple dari tanah, gali setelah membasahi tanah. Pastikan Anda mencabut sebanyak mungkin sistem akarnya.
7. Jack in the pulpit (Arisaema triphyllum)
Seperti mayapple, jack in the pulpit merupakan tanaman asli Amerika Utara. Tanaman ini memiliki kepala buah beri merah yang menarik.
Ciri tanaman ini yang juga membuatnya masuk dalam kategori gulma bagi sebagian orang beracun bagi manusia dan hewan. (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
