Tips meminimalisir polusi udara di dalam rumah. Foto: Freepik
Tips meminimalisir polusi udara di dalam rumah. Foto: Freepik

Rumah Bisa Jadi Sumber Polusi, Ini Penjelasannya

Rizkie Fauzian • 29 Agustus 2023 09:03
Jakarta: Melalui situs resminya, Greenpeace memaparkan penyebab turunnya kualitas udara yang terjadi beberapa bulan belakangan. Diprediksi, limbah dari pembakaran batu bara
menjadi salah satu sumber polusi yang membuat masyarakat kini rentan terhadap penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA).
 
Buruknya kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya mendorong imbauan untuk terus melakukan pemantauan. Pemerintah bahkan telah menerapkan sistem kerja dari rumah (WFH) bagi sebagian pegawai negeri sipil. Masyarakat juga diimbau untuk tetap di rumah dan meminimalisir kegiatan di luar ruangan.
 
Meski udara dalam ruangan tampak lebih bersih dibanding udara di luar, nyatanya tidak demikian. National Library of Medicine menerbitkan sebuah jurnal terkait hal ini. Polusi udara dalam ruangan yang dikenal sebagai Indoor Air Pollution (IAP) merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan menjadi penyebab jutaan kematian setiap tahunnya.
 
Baca juga: 6 Tips Menjaga Kualitas Udara di Rumah 

Kualitas udara di dalam dan di sekitar bangunan yang berkaitan dengan kesehatan dan kenyamanan penghuni dapat ditentukan dari Index Air Quality (IAQ). Parameter utamanya adalah keberadaan polutan dengan konsentrasi tinggi yang berdampak negatif bagi kesehatan.

Meski ada dimana-mana, polusi udara di dalam ruangan dapat diminimalisir. Coway memaparkan hal yang perlu diperhatikan di sini!

Cara meminimalisir polusi udara di rumah

1. Kenali sumber polusi dari benda-benda sekitar

Rumah Bisa Jadi Sumber Polusi, Ini Penjelasannya
Produk rumah tangga yang bisa menghasilkan polusi udara di dalam ruangan. Foto: Shutterstock
 
Bahan bangunan pada umumnya seperti perekat, pernis, cat, penyegel, serta pelapis lantai PVC, parket, linoleum atau pun karpet karet dan kayu berlapis, dapat melepaskan senyawa beracun–misalnya alkana, senyawa aromatik, asetofenon, stirena, toluena, glikol, texanol, keton, ester, siloksan, dan formaldehida.
 
Dalam konsentrasi tinggi, paparan senyawa ini menjadi penyebab iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, sakit kepala, kehilangan koordinasi dan mual, hingga kerusakan organ tubuh seperti hati, ginjal, dan syaraf.
 
Ruangan juga dapat menjadi tempat ideal berkembangnya jutaan jamur, jamur, serbuk sari, spora, bakteri, virus, dan serangga seperti tungau dan kecoak–yang turut memperburuk konsentrasi polusi.
 
Laptop atau komputer, mesin fotokopi, printer, dan peralatan penunjang WFH lainnya juga
mengeluarkan ozon yang buruk bagi pernapasan. Cermat memilih bahan bangunan dan perabot rumah, ditambah rutin menjaga kebersihan, menjadi langkah tepat untuk meminimalisir dampak kesehatan dari sumber polusi dalam ruangan.

2. Perhatikan aktivitas dalam ruangan

Rumah Bisa Jadi Sumber Polusi, Ini Penjelasannya
Produk rumah tangga yang bisa menghasilkan polusi udara di dalam ruangan. Foto: Shutterstock
 
Kondisi suhu dan kelembaban tertentu juga menjadi parameter utama IAQ. Ketika suhu di ruangan tinggi, beberapa jenis senyawa kimia dapat lebih mudah dilepaskan.
 
Kegiatan memasak, memanaskan makanan, merokok, menyalakan kompor atau perapian yang berhubungan dengan panas berkontribusi terhadap pelepasan particulate matter (PM) ke udara dalam ruangan.
 
Particulate Matter, perpaduan partikel padat dan cair yang mengambang di udara, terbukti berbahaya bagi mereka yang memiliki penyakit jantung dan paru-paru, mengakibatkan serangan jantung non-fatal, asma kronis, dan penurunan fungsi paru-paru.

3. Manfaatkan teknologi filtrasi dari air purifier

Rumah Bisa Jadi Sumber Polusi, Ini Penjelasannya
Cara meminimalisir polusi udara di dalam ruangan. Foto: Shutterstock
 
Mengutip riset dari Expert Market Research, perangkat ini memiliki kemampuan dalam menyegarkan udara, menghilangkan polutan dan kontaminan udara, memperbaiki kualitas tidur, hingga membantu meningkatkan harapan hidup.
 
Namun, belum banyak orang yang memahami bahwa efektivitas penggunaan air purifier dipengaruhi banyak faktor. Tidak semua jenis air purifier memiliki jangkauan
ruang yang pas dan dilengkapi sistem filtrasi sesuai standar.
 
Filter harus dalam keadaan bersih dan diganti secara berkala. Jika syarat ini tidak terpenuhi, kualitas udara dalam ruangan tidak akan berubah meski terdapat air purifier.
 
Coway bersama dengan tim ahli di bidang udara memahami betul kondisi ini. Oleh karenanya, mengembangkan rangkaian produk air purifier yang didesain untuk beragam kebutuhan, seperti menyaring partikel besar termasuk bulu dan pasir, menyerap bau tidak sedap dan gas berbahaya termasuk karbon monoksida dan ozon, dan HEPA Filter yang menyaring virus, kuman, senyawa berbahaya, debu mikron, dan kontaminan di udara hingga 0.01 particulate matter (PM). 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan