Penyesalan membeli rumah. Ilustrasi: Shutterstock
Penyesalan membeli rumah. Ilustrasi: Shutterstock

Jangan Menyesal! Ini 8 Kesalahan saat Membeli Rumah

Medcom • 13 September 2022 09:41
Jakarta: Bagi sebagian orang, membeli rumah merupakan keputusan terbesar dan bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan. Terutama bagi pemilik rumah pertama, hal ini bisa menjadi pencapaian yang berharga yang bisa diraihnya.
 
Saat berhasil membeli rumah, momen ini bisa menjadi paling membahagiakan tapi juga penyesalan. Pasalnya, banyak orang yang kurang teliti saat membeli rumah sehingga menyesal di kemudian hari.
 
Pasar perumahan yang sangat kompetitif dan kenaikan suku bunga telah membuat proses pembelian rumah menjadi lebih rumit, dan menurut survei terbaru oleh Zillow, 75 persen pembeli rumah setidaknya memiliki satu penyesalan tentang rumah baru mereka.

Untuk menghindari penyesalan yang muncul setelah membeli rumah, maka pembeli dapat memahami faktor-faktor yang sering diabaikan, dan memperjelas prioritas sebelum membeli rumah. 
 
Dilansir dari Real Simple berikut ini delapan penyesalan yang biasanya didapatkan orang setelah membeli rumah dan cara menghindarinya.

1.  Tidak melihat gambaran yang lebih besar

Dalam pasar jual beli rumah terdapat lebih banyak pembeli daripada inventaris perumahan, hal itu membuat pembeli tidak memiliki banyak pilihan, sehingga banyak yang memilih rumah yang pertama kali dilihat tanpa banyak pertimbangan.
 
"Penyesalan terbesar dan paling umum yang didapatkan pembeli rumah adalah melakukan pembelian yang tidak cermat, dengan tidak sepenuhnya memahami apa yang mereka beli atau mempertimbangkan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari mereka," kata pendiri dan CEO Serhant Ryan Serhant.
 
Ketika membeli sebuah rumah maka Anda perlu mempertimbangkan hal-hal yang akan terjadi di masa depan dan apakah rumah tersebut sesuai dengan gaya hidup Anda atau tidak. Misalnya, jika pembeli merupakan pasangan muda yang ingin memiliki anak, maka perlu mempertimbangkan rumah dengan dua atau tiga kamar tidur, sehingga keluarga dapat dengan nyaman di rumah itu tanpa harus berpikir untuk pindah.

2. Tidak mempertimbangkan lokasi rumah

Lokasi rumah merupakan salah satu faktor terpenting yang harus Anda pertimbangkan saat membeli rumah. "Pembeli rumah harus selalu mempertimbangkan pro dan kontra tidak hanya dari properti itu sendiri, tetapi juga lingkungan dan komunitas," kata  seorang pialang asosiasi di District City Living di Washington, DC Tracey Williams Barnett.
 
Baca juga: Simak! 4 Jurus Generasi Muda Beli Rumah

Jika Anda membeli rumah baru maka Anda akan menghabiskan waktu dengan lingkungan dan masyarakat di sekitar rumah tersebut. Maka dari itu Dorothy Schrager, seorang pialang di Coldwell Banker Warburg di New York, menyarankan untuk melakukan lebih dari satu kali kunjungan ke rumah yang akan dibeli.
 
Datanglah pada siang dan malam hari untuk melihat situasi yang berbeda, kemudian jika Anda memiliki anak maka pastikan untuk memeriksa sekolah-sekolah di sekitar lokasi tersebut dan jarak dari rumah yang akan dibeli.

3. Tidak detail memeriksa rumah

Di pasar perumahan yang kompetitif, berbagai cara dilakukan agar penawaran jadi lebih menarik, namun hal ini bisa menimbulkan penyesalan. Dalam membeli rumah, Anda harus memeriksa setiap detail bahkan hal-hal kecil yang terlihat sepele.
 
Barnett pun setuju bahwa tidak detail dalam memeriksa properti adalah suatu kesalahan, tetapi terkadang meski sudah melakukan inspeksi atau pemeriksaan properti, masalah akan muncul setelah pembeli telah pindah ke rumah tersebut.
 
Untuk itu ia merekomendasikan pembeli bekerjasama dengan makelar untuk memprioritaskan masalah yang paling kritis saat bernegosiasi dengan agen penjual tentang perbaikan.
 
"Dan jika masalahnya membingungkan, sewalah tukang listrik, tukang leding, atau tukang atap untuk mendapatkan kejelasan tentang masalah itu sebelum ke tahap pembelian, agar pikiran Anda dapat tenang karena telah mengetahui apa yang sebenarnya Anda beli," ujar Barnett.

4. Memilih KPR yang tidak tepat

Pembeli yang ingin mempercepat proses pembelian rumah juga tidak boleh melewatkan komponen keuangan. Ketika ingin membeli rumah maka pastikan memilih KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang tepat. Kimberly Jay, seorang makelar di Compass di New York menyarankan untuk tidak menggunakan petugas pinjaman pertama yang ditawarkan.
 
"Hubungi setidaknya tiga petugas pinjaman yang berbeda dan tanyakan semua tawaran yang ada untuk Anda," katanya.

5. Terlalu fokus pada keindahan rumah

Semua orang pastinya menyukai rumah yang indah, namun keindahan terkadang dapat mengalihkan perhatian dari apa yang benar-benar penting. "Saya sering menemukan pembeli jatuh cinta dengan dekorasi interior atau renovasi rumah, terutama pembeli yang tidak percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri untuk mengelola renovasi atau mendekorasi," kata Kate Wollman-Mahan, agen di Coldwell Banker Warburg di New York.
 
Ia juga mengingatkan bahwa terkadang estetika atau keindahan sebuah ruangan membuat pembeli mengabaikan hal-hal dasar, seperti ruangan yang terlalu kecil sehingga membuat tidak nyaman.
 
"Saya sarankan pembeli untuk fokus pada sekat-sekat rumah yang tidak dapat diubah, seperti lokasi, ukuran, pemandangan, dan ketinggian langit-langit. Sedangkan barang-barang seperti kabinet dan penutup dinding dapat dimodifikasi dengan kontraktor yang baik, dan itu tidak memakan proses yang panjang," jelas Kate Wollman-Mahan.

6. Biaya tambahan perbaikan rumah

Melakukan beberapa perubahan pada rumah bisa relatif murah. Namun, mengubah denah rumah bisa menjadi sangat mahal. Jika Anda datang ke kontruksi dan Anda ingin melakukan perubahan bentuk rumah maka jangan tanyakan bisa atau tidaknya, namun tanyakan berapa banyak uang dan waktu yang dibutuhkan.

7. Tidak mempertimbangkan biaya perawatan

Meski Anda berencana membeli rumah yang tidak membutuhkan renovasi, namun jangan lupakan biaya lain seperti pajak, asuransi, hingga perawatan rumah. Misalnya jika rumah yang Anda beli memiliki taman maka itu akan membutuhkan biaya perawatan, ditambah biaya tak terduga seperti kebocoran atau bahkan saluran air yang tersumbat.
 
"Pastikan Anda mengetahui biaya tahunan, seperti biaya HOA (Asosiasi Pemilik Rumah), dan ingat bahwa pajak dan biaya asuransi akan meningkat setiap tahun," kata Jay.

8. FOMO ( Fear Of Missing Out)

FOMO merupakan perasaan cemas yang timbul karena sesuatu yang menarik dan menyenangkan sedang terjadi. Secara umum FOMO merupakan kondisi seseorang yang khawatir atau takut akan tertinggal kabar atau tren yang sedang terjadi.
 
FOMO tentu saja dapat menyebabkan pembeli membelanjakan lebih dari yang mereka mampu, dan bahkan menimbulkan penyesalan mengenai segala hal mulai dari harga, lokasi, hingga kondisi properti.
 
Saat mempertimbangkan untuk membeli rumah, cobalah untuk fokus hanya pada prioritas diri Anda. Jangan terpengaruh oleh tren, bahkan masukan orang luar yang menekan Anda untuk melakukan atau membeli sesuatu. Pikirkan dan pahami kenyataan merupakan hal yang penting untuk melakukan keputusan besar seperti pembelian rumah. (Eka Putri Wahyuni)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan