Seorang pengusaha di Bali telah melakukannya, Krisna Pratama Astawa. Ide awal pembuatan dari seorang pelanggan yang minta dibuatkan furniture kayu berwarna-warni bergaya vintage.
"Sempat mencari beberapa kayu tapi kualitasnya kurang bagus, banyak cat luntur. Akhirnya pakai kayu perahu nelayan, cat kan warna-warni," jelasnya kepada Medcom.id.
Kayu-kayu bekas kapal ikan ini, menurut Krisna memiliki ketebalan yang baik, sehingga jika dibuat furniture hasilnya juga bagus. Tapi untuk mendapatkannya dia harus berburu hingga ke seluruh pesisir Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan tentunya Bali.

"Biasanya satu perahu ikan bisa dibuat sampai enam meja," jelasnya.
Meski bahan pembuatan furniturenya dari bangkai perahu, namun pasarnya sudah menembus internasional. Harga yang ditawarkan juga bervariasi, dari yang paling murah Rp 30 ribu hingga Rp 4 Jutaan.
"Mayoritas kita buat ekspor, 95 persen lah. Kebanyakan ke Eropa, Jerman, Belgia, Australia, Amerika dan Taiwan. Pasar lokal tidak telalu besar, hanya lima persen," ungkap Krisna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News