"(Digital marketing) sesuatu hal yang baru, tentu ada trial and error karena kita tidak punya pilihan. Apakah kita lanjut atau diam karena kita tidak ada pilihan, karena untuk saat ini, (digital) yang terbaik," kata Direktur Pemasaran Korporat PT Intiland Development Tbk Susan Pranata saat konferensi pers virtual, Kamis, 1 Oktober 2020.
Menurut Susan, ada perbedaan dengan pemasaran konvensional yang sudah lama digelutinya. Dia mengungkapkan pemasaran konvensional lebih mudah diprediksi, apakah strategi dan pendekatan yang dilakukan berhasil atau tidak.
"Tentu saja dibandingkan dengan yang normal (pemasaran konvensional) kami terbiasa, kami lebih mudah terlihat berhasil atau tidak. Tapi (marketing digital) ini hasilnya ada, khususnya untuk properti dengan harga Rp2 miliar ke bawah," jelasnya.
Susan menuturkan, zaman dahulu, pemasaran digital ini cukup efektif diterapkan untuk properti dengan nilai di bawah Rp1 miliar. Namun saat pandemi ini, harga properti Rp2 miliar juga bisa menggunakan pemasaran digital.
"Kalau produk atau properti di atas Rp3 miliar tetap harus personal approach, meski digital, tetap harus ada tatap muka," ungkapnya.
Pemasaran digital juga menjadi salah satu strategi yang dilakukan Intiland di tengah pandemi. Pemasaran dilakukan dengan kampanye digital, sosial media, mengikuti expo online, hingga produk knowledge secara online.
"Setiap proyek punya target pasar sendiri, untuk itu kami menyesuaikan dengan target pasarnya masing-masing. Kami fokus untuk memasarkan produk yang sudah jadi karena lebih menarik untuk orang-orang," pungkas Susan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News