Saat ini momentum tepat beli rumah karena indeks harga turun. Foto: Shutterstock
Saat ini momentum tepat beli rumah karena indeks harga turun. Foto: Shutterstock

Indeks Harga Turun, Momen Tepat Beli Rumah

Rizkie Fauzian • 27 Agustus 2020 18:58
Jakarta: Di tengah penurunan indeks harga dan kenaikan suplai properti, konsumen bisa memanfaatkan momentum ini untuk membeli rumah dengan menggunakan fasilitas KPR Syariah.
 
Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan, terutama bagi mereka yang memiliki preferensi terhadap besaran cicilan yang tetap maupun karena pertimbangan keyakinan agama.
 
"Saat ini pasar properti sedang mengalami penurunan indeks harga dan kenaikan suplai sehingga berada berada pada kondisi buyer’s market," katanya dikutip, Kamis, 27 Agustus 2020.

Oleh karenanya penyedia suplai properti melakukan koreksi harga untuk menjaga daya tarik sehingga konsumen akan dimanjakan dengan suku bunga rendah, pilihan properti yang lebih banyak, dan daya tawar yang lebih tinggi.
 
Rumah.com Indonesia Property Market Index Kuartal II-2020 menunjukkan kenaikan suplai properti hampir di semua wilayah Indonesia yang menjadi indikasi adanya optimisme dari penyedia suplai properti.
 
"Pengembang dan penyedia suplai properti lebih optimistis dengan situasi pada kuartal II-2020. Setelah pada kuartal sebelumnya menahan diri untuk meluncurkan unit-unit baru," jelasnya.
 
Pada kuartal ini penyedia suplai properti sudah mulai menghadirkan suplai-suplai baru. Ini terlihat dari peningkatan suplai properti pada kuartal II-2020 ini.
 
Data menunjukkan, suplai kuartal II-2020 berada pada angka 131,6 atau naik sebesar 21 persen (quarter-on-quarter) dan 46 persen (year-on-year).
 
Sementara untuk harga pada kuartal II-2020 mencatat berada pada angka 110,6 atau turun 1,7 persen dari kuartal sebelumnya. Secara tahunan, indeks masih menunjukkan kenaikan sebesar 2,3 persen.
 
Menurut Marine, pandemi yang mulai merebak di akhir kuartal I-2020 membuat pengembang melakukan penyesuaian dengan menahan suplai. Ini membuat tren suplai yang biasanya meningkat pada setiap kuartal ganjil justru mengalami penurunan pada kuartal I-2020.
 
"Namun, tanda-tanda kepercayaan pengembang terhadap situasi pasar mulai terlihat sepanjang kuartal II-2020, di mana suplai properti nasional meningkat," ungkap Marine.
 
Marine menjelaskan proses adaptasi kebiasaan baru berjalan cukup lancar. Sejumlah pengembang tetap mampu mencatatkan keuntungan, beberapa bahkan tak ragu melakukan peluncuran proyek-proyek hunian baru.
 
"Ini pula yang membuat tren suplai properti meningkat pada kuartal kedua ini. Dari sisi harga, penyedia suplai hunian (penjual dan pengembang) masih melakukan penyesuaian," jelasnya.
 
Penyedia suplai hunian saat ini memilih mengejar kuantitas jualan ketimbang keuntungan. Karena itu pula, sepanjang kuartal kedua masih menjadi buyer’s market, seperti kuartal sebelumnya.
 
Kuartal keempat 2020 mendatang akan menjadi periode akselerasi pasar properti nasional. Setelah beradapatasi dengan baik pada situasi pandemi di kuartal kedua, sentimen pasar properti di kuartal ketiga akan semakin optimistis.
 
Pulihnya pasokan hunian, baik rumah tapak maupun apartemen, menunjukkan optimisme tersebut. Selanjutnya, pada kuartal keempat, pengembang akan berani untuk mulai melakukan koreksi harga.
 
Pengembang masih akan terus melakukan berbagai penyesuaian, baik target penjualan maupun penyediaan suplai. Pada kuartal IV-2020, situasi diprediksi akan semakin stabil.
 
"Kondisi pasar masih akan tetap menjadi buyer’s market, namun kali ini penyedia suplai akan mempertahankan atau bahkan berani melakukan penaikan harga. Pada akhirnya, kebijakan pemerintah untuk dapat terus menjaga stabilitas ekonomi akan menjadi faktor penting dalam menjaga optimisme pasar properti nasional," pungkas Marine.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan