Salah satu bendungan yang dibangun pemerintah. Foto: Kementerian PUPR
Salah satu bendungan yang dibangun pemerintah. Foto: Kementerian PUPR

Antisipasi Musim Kemarau, Kementerian PUPR Optimalkan Fungsi Bendungan

Rizkie Fauzian • 15 Februari 2023 21:46
Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengoptimalkan fungsi bendungan yang sudah dibangun untuk mengantisipasi kekeringan yang diprediksi berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia pada 2023.  Mulai Maret 2023, Kementerian telah mulai mengatur volume air pada infrastruktur bendungan di seluruh wilayah tanah air.
 
Salah satu tujuannya adalah agar air yang mengalir dapat secara merata menjangkau setiap daerah yang berpotensi mengalami kekeringan. Langkah ini diyakini efektif karena kapasitas air yang dimiliki oleh bendungan yang terdapat di dalam negeri sekitar 25 miliar meter kubik. 
 
"Itu berjalan mulai dari Maret 2023, kami memastikan pemanfaatan volume di bendungan dengan cara mengatur volume itu semaksimal mungkin," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Jarot Widyoko di Jakarta, Rabu, 15 Februari 2023.

Adanya pengaturan air itu diharapkan dapat membuat daerah sekitar mendapatkan air sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga, air yang mengalir itu dapat digunakan secara optimal untuk berbagai kebutuhan. 
 
Dalam menentukan daerah yang terkena dampak pengaturan air, dilakukan melalui proses kajian mendalam dari instansi pemerintah terkait. Analisis itu menjadi rujukan bagi Kementerian PUPR
 
"Kalau sudah masuk di dalam musim kemarau kami akan tutup. Di sini sangat diperlukan adalah pengoperasian pintu-pintu bendungan," ujar Jarot. 
 
Baca juga: World Water Forum Jawab Tantangan Pengelolaan Air Global

Bendungan-bendungan yang telah disiapkan mengambil langkah pengaturan terdapat di 3230 titik di 20 provinsi. 
 
"Kepala satuan operasi pemeliharaan dan kepala satuan operasi hitung lebih fokus bekerja untuk mengatur bendungan-bendungan yang sudah ada," jelas Jarot. 
 
Kemudian, juga akan dilakukan rehabilitasi terhadap sumber-sumber air sebanyak 25 titik di 12 provinsi, disamping juga akan ditambah lagi sebanyak 37 titik pada 19 provinsi lainnya. Selain itu, Kementerian PUPR juga melakukan inventaris peralatan bor yang mencapai 26 unit. Alat tersebut akan dioptimalkan untuk membuat sumur, kala terjadi kekeringan di suatu wilayah. 
 
"Kami akan semaksimal mungkin bekerja untuk mengurangi terjadinya kekeringan," kata Jarot.
 
World Water Forum merupakan forum lintas batas terbesar di dunia yang fokus dalam pembahasan isu-isu air dan mencari solusi global sebagai jawaban atas isu-isu tersebut . WWF ke-10 yang akan dilaksanakan pada 18-24 Mei 2024 nanti mengusung tema “Water for Shared Prosperity”.
 
Dengan membawa harapan bahwa WWF menjadi ajang berbagai stakeholder dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman dan inovasi merespon berbagai tantangan pengelolaan air secara global.
?
Lewat rangkaian pertemuan WWF yang dilakukan di Indonesia selama satu tahun ke depan, tersebut diharapkan dapat berdampak pada pemenuhan air bagi seluruh masyarakat dunia. Sehingga, dapat menghapuskan ketimpangan dalam mengakses dan pemenuhan kebutuhan air bersih. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan