Konferensi pers Kick Off Meeting World Water Forum ke-10 di Jakarta. Foto: Medcom.id
Konferensi pers Kick Off Meeting World Water Forum ke-10 di Jakarta. Foto: Medcom.id

World Water Forum Jawab Tantangan Pengelolaan Air Global

Rizkie Fauzian • 15 Februari 2023 17:34
Jakarta: Indonesia terpilih sebagai tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 yang dilaksanakan pada 2024 di Bali. Terpilihnya Indonesia diharapkan semakin membuka peluang kerja sama di bidang pengelolaan sumber daya air disamping memberi dampak ekonomi bagi Indonesia. 
 
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljo menjelaskan bahwa WWF merupakan acara lintas batas terbesar yang membahas masalah sumber daya air. Sekaligus sebagai forum berbagi pengalaman dan inovasi untuk menjawab berbagai tantangan pengelolaan air global. 
 
"Setidaknya ada enam masalah utama sumber daya air yang akan dibahas melalui proses politik, tematik, dan regional yang perlu didiskusikan untuk menemukan solusi, inovasi, dan implementasinya," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu, 15 Februari 2023.

Menurut Basuki, pertemuan WWF tersebut akan menjadi referensi yang digunakan secara global untuk penanganan atau pengelolaan sumber daya air. Acara ini juga menjadi ajang tukar pikiran dengan negara lainnya.
 
"Kita bisa saling mengambul pengalaman dalam mengelola air, di Indonesia misalnya kita bisa lihat pengelolaan air di Bali yakni Subak, pembagian air yang demokratis dan adil," jelasnya.
 
Sebagai perkenalan menuju WWF ke-10 2024, rencananya akan dihadiri oleh lebih dari 1.400 peserta yang datang dari pemangku kepentingan dan berbagai stakeholders di bidang pengelolaan air. 
 
Baca juga: Menteri PUPR: Indonesia Jadi Teladan dalam Pembangunan Ketahanan Air 

Pemerintah menargetkan kehadiran 17 ribu peserta dan 30 ribu pengunjung dari 172 negara ke lokasi penyelenggaraan WWF ke-10 di Bali, 18-24 Mei 2024.
 
Presiden World Water Council Loïc Fauchon menambahkan urgensi Kick-Off adalah momentum untuk menjadikan air sebagai isu penting. Sebagai sumber daya alam, air adalah satu-satunya yang tidak bisa dihasilkan ulang, sehingga penting untuk menjaga keberlangsungan air. 
 
"Kita berkumpul hari ini karena sebuah persamaan, bahwa kita sama-sama peduli tidak hanya kepada masa depan air, tetapi juga air di masa sekarang," ujar Loïc.
 
WWF ke-10 akan mengangkat tema "Water for Shared Prosperity" dengan melihat kondisi global saat ini yang menghadapi tantangan ketersediaan air bersih di banyak negara. Indonesia berkomitmen memperkuat kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dalam mencapai target SDG 6, yaitu terkait hak atas air bersih dan sanitasi.
 
"Marilah kita mendengarkan satu sama lain dengan kerendahan hati, dan berbicara dengan kerendahan hati, demi mewujudkan cita-cita bersama, untuk mengembalikan harapan, martabat, melalui kemungkinan akses terhadap air, sanitasi, keamanan dan kemakmuran bagi semua," ungkap Loïc.
 
Menteri Perairan dan Sanitasi Republik Senegal Serigne Mbaye Thiam mengapresiasi Indonesia sebagai tuan rumah WWF ke-10. Ia bahkan menilai ada kesinambungan antara tema yang diangkat oleh Indonesia di WWF ke -10 “Water for Shared Prosperity” dengan tema “Water Security for Peace and Development” yang Senegal angkat selaku tuan rumah WWF ke -9. 
 
“Kita tidak bisa mencapai kemakmuran (prosperity) tanpa adanya keamanan (security) untuk generasi mendatang. Di sini, makanan enak bisa tercium dari wanginya, seperti kita yang bisa mencium kesuksesan WWF dari Kick-Off Meeting hari ini,” jelas Serigne.  
 
Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan tentang terpilihnya Bali sebagai tuan rumah WWF ke-10, lekat dengan filosofi air. Di Bali, air tidak hanya memiliki fungsi dalam dimensi kehidupan sehari-hari untuk minum, masak, mandi, nyuci, dan irigasi.
 
"Tetapi untuk masyarakat Bali, air adalah tirta yang juga digunakan untuk menyucikan diri. Membersihkan manusia dari segala kekotoran," ungkapnya.
 
WWF sendiri merupakan kegiatan pertemuan internasional terbesar di bidang air yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. 
 
Bali secara resmi diputuskan sebagai tuan rumah pada WWF ke-9 di Dakar, Senegal, pada 19 Maret 2022, dengan perolehan 30 dari total 36 suara Dewan Gubernur (Board of Governors) World Water Council. Dalam hal pengelolaan air, Bali dikenal lewat sistem pengairan Subak yang diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan