Jakarta: Jones Lang LaSalle (JLL) mencatat bahwa setiap triwulan empat terjadi perlambatan untuk permintaan pasokan kondominium. Padahal pasokan dan permintaan kumulatif sejak 10 tahun terakhir cukup menantang.
Head of Research JLL Yunus Karim menjelaskan faktor utama sektor kondominium terbatas karena pemilihan umum (Pemilu) di tahun lalu. Di sisi peluncuran kondominium baru, belum ada pasokan terbaru di triwulan keempat.
“Penurunan penjualan kondominium tahun ini disebabkan oleh sebagian besar pembeli yang masih melakukan wait-and-see selama tahun Pemilu,” ujar Yunus dalam JLL Media Briefing di Senayan, Rabu, 5 Februari 2025.
Baca juga: Hunian Tinggi Pertama di Indonesia yang Dapat Sertifikasi Zero Carbon |
Tahun ini hanya ada dua proyek kondominium yang akan diluncurkan, yakni Two Sudirman berlokasi di CBD dan satu menara baru dari LRT City Tebet. Ada juga dua proyek yang selesai dibangun, BRANZ Mega Kuningan dan The Newton 2 berlokasi di Kuningan.
Yunus juga menjelaskan pertumbuhan harga banyak didominasi oleh apartemen kelas atas. Biasanya, dapat dilihat dari permintaan, pergerakan aktivitas, dan proyek yang hampir selesai dibangun.
“Biasanya buyers atau potensial buyers, pembeli akan lebih yakin melihat dengan produk yang sudah hampir selesai dibangun atau sudah selesai dibangun,” tutupnya. (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di