"Pembangunan rumah tahan gempa ini bagian dari Program Perumahan Komunitas yang diselenggarakan Pemprov Jateng," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di Semarang, Senin, 20 September 2021.
Dirinya menyebut bahwa konstruksi struktur rumah mampu menahan gempa hingga magnitudo 9,4 setelah ditingkatkan kualitasnya.
Pembangunan 28 rumah sederhana tahan gempa bagi komunitas perajin gula ini diinisiasi Pemprov Jateng melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman yang dibantu oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng.
"Karena ini nanti jadi kompleks sendiri, kami dibantu dari Baznas untuk bikin mushallanya," ujar dia.
Kepala Disperakim Jateng Wiharnanto mengatakan pembangunan perumahan ini menggunakan teknologi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menggunakan teknologi rumah unggul sistem panel instan (ruspin).
Ia menegaskan bantuan yang diberikan Pemprov Jateng hanya pada sisi bangunan, sedangkan tanahnya diupayakan warga.
"Mereka mengadakan tanah sendiri, membeli tanah sendiri secara iuran, kemudian setelah punya tanah minta bantuan ke kita (Pemprov Jateng, red.) melalui Disperakim kabupaten, kemudian kami bantu rumahnya, satu orangnya Rp35 juta," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News