Kegiatan tersebut diharapkan dapat mengenalkan mahasiswa mengenai pentingnya rumah layak huni sekaligus mengaplikasikan keilmuan dalam program pembangunan perumahan.
"Kami mengajak mahasiswa untuk dapat melaksanakan KKN yang terkait dengan pelaksanaan bedah rumah," ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid di Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Melalui kegiatan KKN, mahasiswa diharapkan dapat memberikan pengabdian ke masyarakat secara langsung. Mereka juga bisa mengaplikasikan pendekatan lintas keilmuan yang dimiliki guna membantu masyarakat di daerah dalam jangka waktu tertentu.
Khalawi berharap perguruan tinggi di Indonesia dapat memberikan dukungan terhadap program bedah tumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang pelaksanaannya tersebar di seluruh Indonesia. Untuk itu, KKN mahasiswa yang selama ini dilaksanakan oleh perguruan tinggi bisa ikut berperan dalam pengentasan rumah tidak layak huni (RTLH).
Dalam kegiatan KKN, imbuh Khalawi, para mahasiswa juga dapat mempelajari berbagai pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR mulai dari pembangunan perumahan, penataan lingkungan, pembangunan jalan, serta bagaimana menjaga agar kualitas sumber daya air dapat terjaga dengan baik.
"Mahasiswa itu calon pemimpin masa depan bangsa Indonesia. Mereka juga diharapkan dapat mengentaskan RTLH melalui pelaksanaan KKN," tandasnya.
Program bedah rumah dibuat guna meningkatkan kualitas rumah masyarakat yang tidak layak huni. Rumah masyarakat yang tidak layak huni diusulkan lokasinya oleh pihak desa atau kelurahan serta mendapatkan persetujuan dari Kepala Daerah seperti Bupati/wali kota atau Gubernur.
Apabila lokasi rumah yang mendapat bantuan bedah rumah ditetapkan, Kementerian PUPR akan melakukan verifikasi calon penerima bantuan melalui tenaga fasilitator lapangan (TFL).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News