Rakerda REI DKI Jakarta 2024 digelar di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta Selatan. Acara tersebut mendapat antusiasme yang tinggi dan dihadiri sekitar 300 para tamu undangan. Di antara ratusan undangan tersebut, hadir sejumlah tamu istimewa. Mulai dari Ketua DPD REI DKI Jakarta Arvin F Iskandar hingga Ketua Umum DPP REI Joko Suranto.
Hadir pula tiga calon gubernur (cagub) DKI dalam rakerda ini, yakni Ridwan Kamil, Pramono Anung, dan Dharma Pongrekun. Ketiganya hadir untuk memaparkan visi misi dan program kerja saat menjadi gubernur nanti, terutama pada sektor perumahan, pemukiman, hingga realestat.
Dalam rakerda tahun ini, REI DKI Jakarta mengusung tema 'Jakarta Menuju Kota Global Berkelanjutan, Tantangan dan Peluang untuk Sektor Realestat'. Tema tersebut dipilih lantaran pihak REI ingin para pelaku industri dan usaha di sektor realestat mempersiapkan diri untuk menjalani transformasi Kota Jakarta yang tidak akan lagi menjadi ibu kota menuju kota globalisasi.
"Pembahasan yang kami fokuskan pada rakerda tahun ini adalah Jakarta Menjadi Kota Global yang berkelanjutan. Karena DKI ini sudah diubah dari Daerah Khusus Ibu Kota menjadi Daerah Khusus Jakarta. Karena ibu kotanya sudah dikeluarkan undang-undang akan dipindahkan ke IKN. Jadi tetap Jakarta ini bagi teman-teman semua, pengembang dan masyarakat fokus kepada berkelanjutannya Kota Globalisasi dari Jakarta," ujar Ketua DPD REI DKI Jakarta Arvin F Iskandar.
Ketua DPD REI DKI Jakarta Arvin F Iskandar. (Foto: Medcom)
Dengan perubahan status ini, Arvin mengatakan para pengusaha real estate ingin terus berupaya menjadikan Kota Jakarta ini menjadi kota yang tetap maju dan metropolis. Tidak hanya di level Asia, tetapi juga hingga level internasional.
"Karena ini pergantian pemerintahan maupun dengan perpindahan Kota Jakarta. Jadi kami sesama masyarakat dan pengembang ingin tetap memajukan Kota Jakarta sebagai kota yang sangat metropolis dan baik di level Asia maupun internasional," lanjutnya.
Namun, menurut Arvin, akan banyak tantangan yang akan dihadapi untuk mewujudkan Jakarta menjadi kota global yang maju ini. Ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan seperti kemacetan, banjir, dan polusi. Ketiga permasalahan ini bisa diselesaikan gubernur DKI Jakarta yang baru nantinya.
"Permasalahan dari polusi dan kemacetan ini adalah transportasi. Kami berharap pemerintah bisa menyediakan transportasi publik sehingga penggunaan kendaraan-kendaraan pribadi ini berkurang sehingga bisa mengurangi kemacetan maupun polusi," kata Arvin.
Baca: Bey Minta REI Jabar Hadirkan Green Property Terjangkau |
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Rakerda REI DKI Jakarta, Ghofar Rozaq Nazila turut angkat bicara mengenai peluang Jakarta untuk tetap menjadi kota globalisasi dan maju meski sudah tidak lagi menjadi ibu kota.
"Tentunya, kita harus melihatnya sebagai sebuah step up, peluang naik kelas. Kita tahu sekarang Jakarta masih berada di rangking 74. Masih ada jarak jauh untuk menjadi kota global di rangking yang lebih baik lagi. Jadi peluangnya masih banyak lagi," kata Ghofar.
Salah satu peluang besar adalah aset properti. Menurutnya, aset properti di Jakarta bisa menjadi lebih variatif.
"Kedua, kalau kita mencermati, beberapa kebijakan yang sedang diarahkan oleh penguasa, bagaimana menjadikan kota global sebagai kota pusat, center of exellence, dari berbagai aktivitas usaha, ekonomi, bisnis, pariwisata, dan seterusnya. Jadi peluang kami breaking down. Kami bisa benar-benar eksplorasi," tuturnya.
Namun, selain melihat peluang tersebut, ada sejumlah tantangan atau pun pekerjaan yang harus juga diselesaikan di Jakarta ini. Selain isu-isu sosial seperti kemacetan, banjir, dan area kumuh, Ghofar menilai tantangan lainnya yang juga perlu diperhatikan di sektor realestat.
"Kami masih punya kendala di perizinan, birokrasi, kompetitif level of how investment come in. Capital in flow biar masuk baik itu di sektor capital market maupun sektor riil itu belum cukup kompetitif dibandingkan beberapa negara lain. Kita bandingkan dengan yang sederhana, dengan Singapura, Malaysia, dan Thailand. Kami masih ketinggalan dengan mereka. Jadi kota global bukan hanya slogan, tetapi memang secara substansi itu adalah sesuatu yang kami target.
Menurut Ghofar, perlunya membentuk identitas karakter kota untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global. "Jadi dia tidak boleh menjadi kota global seperti Hong Kong, Singapura, Kuala Lumpur dan seterusnya. Dia adalah Kota Jakarta dengan semua identitas yang dimiliki, yang kita sebut sebagai character and identity of Jakarta," jelasnya.
Sejumlah agenda dan kegiatan penting juga tersaji dalam Rakerda REI DKI Jakarta 2024. Mulai dari sidang Paripurna, pemaparan visi misi para cagub disertai dengan sesi tanya jawab, hingga forum diskusi yang berkaitan dengan tema rakerda, 'Jakarta Menuju Kota Global Berkelanjutan, Tantangan dan Peluang untuk Sektor Realestat'.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News