Bahkan Presiden Emmanuel Macron berjanji untuk membangun kembali katedral berusia 850 tahun tersebut. Banyak pihak yang memberikan sumbangan, totalnya sudah 600 juta euro atau Rp9,5 triliun.
Saat ini yang menjadi fokus pemerintah Prancis adalah memulihkan kembali struktur bangunan seperti masa kejayaannya. Salah satunya membuat kompetisi untuk perbaikan Notre Dame.

Pada 2014, Assassin's Creed Unity yang dirilis Ubisoft menampilkan katedral Notre Dame dalam permainan yang menceritakan petualangan di Paris selama masa revolusi Prancis.
Saat itu, pengembang game Caroline Miousse menghabiskan dua tahun untuk meneliti detail katedral demi memberikan gambaran yang akurat.
Bahkan dalam sebuah artikel yang ditulis Andrew Webster, disebutkan bahwa Miousse meneliti foto untuk mendapatkan arsitektur yang tepat dan bekerja dengan seniman tekstur untuk memastikan kemiripan detailnya.
Permainan Assassin's Creed memang terkenal dengan kreasi ulangnya tentang tempat-tempat bersejarah. Padahall Miousse tidak pernah melihat Notre Dame secara langsung saat membuatnya permainan tersebut.

Ubisoft memiliki staf sejarawan yang bertugas untuk memastikan keasliannya. Miousse bekerja sama dengan orang-orang yang bertugas mengeksplorasi bahkan hingga detail kecil seperti di mana tepatnya lukisan digantung.
Tak hanya itu, dirinya juga harus menambahkan menara ikon katedral, terlepas dari kenyataan mereka tidak ada pada saat itu dalam sejarah.
Faktanya adalah, pengukuran terperinci, referensi material, dan representasi menjadikannya sumber daya yang sangat terperinci dan andal.
Meskipun tidak dapat mengesampingkan perencanaan arsitektur tradisional, menarik untuk dipertimbangkan bahwa video game bisa menjadi sumber penting dalam membangun restorasi katedral.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pengembang game apakah mereka akan terlibat dalam perbaikan Notre Dame.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News