Ilustrasi pameran rumah. MI
Ilustrasi pameran rumah. MI

Pengelola Situs Jual-Beli Properti Diminta Lindungi Konsumen

Antara • 10 September 2024 19:05
Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengingatkan kepada pengelola situs jual-beli rumah agar melindungi konsumen yang sedang mencari rumah dengan menyeleksi aspek legal rumah-rumah yang ditawarkan.
 
"Kebutuhan rumah masih tinggi, ditandai backlog (kesenjangan produk rumah dengan permintaan) yang masih tinggi (sekitar 9 juta unit di 2023)," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, M Hidayat di Jakarta, Selasa, 10 September 2024.
 
Dengan kesenjangan produk rumah dengan permintaan maka banyak konsumen yang mencari di situs perumahan. "Artinya mereka harus diberikan perlindungan agar rumah yang dibelinya memiliki aspek legalitas yang jelas," kata dia.

Hidayat mengapresiasi pameran rumah yang diselenggarakan di salah satu mal di Jakarta Selatan pada 9-15 September. Hal itu membuat para pencari rumah memiliki pilihan, selain mencari melalui situs jual-beli rumah juga bisa dilakukan secara "offline" di antaranya lewat pameran.
 
Dia menjelaskan kontribusi sektor properti khususnya perumahan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sangat signifikan, yakni mencapai 14-16 persen sehingga menjadi kewajiban bagi pelaku usaha untuk menjaga iklim properti tetap kondusif.
 
Baca juga: Rumah123 Targetkan Transaksi Rp100 Miliar dari Pameran Properti

Dia menyoroti banyaknya rumah-rumah di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) yang tidak dihuni.  Sedangkan di sisi lain banyak masyarakat yang sampai saat ini mencari rumah.
 
"Sehingga menjadi kewajiban bagi penyedia situs jual-beli rumah untuk mempertemukan," katanya.
 
?Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang hadir secara daring mengatakan sektor properti memberikan kontribusi bagi pertumbuhan pariwisata di berbagai daerah.
 
Kehadiran rumah bagi pekerja di objek wisata memberikan kontribusi bagi pengembangan di kawasan wisata di lokasi tersebut. "Belum lagi dengan hadirnya hotel dan restoran," kata Sandiaga.
 
Menyusul fakta tersebut, Sandiaga meminta agar adanya kolaborasi antara pelaku di bidang properti dengan pengelola pariwisata dengan tujuan potensi yang ada di berbagai daerah bisa terkelola demi terciptanya pemerataan ekonomi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan