Penyerapan lahan hingga 2024 mencapai 320 hektar, sehingga menjadi peningkatan yang substansial dibandingkan rata-rata tahunan sebesar 200 hektar yang tercatat dari 2020 hingga 2023.
Head of Research Ferry Salanto mengatakan bahwa kinerja yang baik ini menandakan pemulihan yang kuat serta pertumbuhan yang kokoh dalam sektor industri.
"Ekspansi cepat dari sektor kendaraan listrik (EV), ditambah dengan kontribusi yang konsisten dari sektor industri utama lainnya, menandai periode ini sebagai fase transformasi bagi sektor tersebut," kata Ferry dalam keterangan tertulis dikutip Kamis, 5 Desember 2024.
Baca juga: Modern Cikande Industrial Estate Baru Dikembangkan 40% |
Menurutnya, pendorong utama di balik pertumbuhan ini adalah sektor kendaraan listrik (EV), yang telah muncul sebagai kekuatan dominan dalam permintaan lahan industri, melampaui sektor data centre yang sebelumnya memimpin pasar.
"Lonjakan industri terkait kendaraan listrik, termasuk produksi baterai dan kegiatan pendukung lainnya, memperkuat peran penting sektor otomotif dalam ekspansi ini. Di luar sektor kendaraan listrik (EV), industri lain juga memainkan peran penting dalam mempertahankan pertumbuhan," jelas dia.
Sektor-sektor seperti bahan bangunan, barang konsumen (FMCG), makanan dan minuman (F&B), elektronik, serta farmasi telah memberikan kontribusi besar terhadap penjualan lahan secara keseluruhan.
Meskipun sektor pusat data tetap relevan, sektor ini mengalami penurunan dalam pembelian lahan, dengan penjualan turun menjadi 35,6 hektar pada kuartal III-2024, dibandingkan dengan 67,4 hektar pada 2023, terutama di kawasan industri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News