Anggaran program Sejuta Rumah naik menjadi Rp8,1 triliun. Foto: Kementerian PUPR
Anggaran program Sejuta Rumah naik menjadi Rp8,1 triliun. Foto: Kementerian PUPR

Tahun Depan, Anggaran Program Sejuta Rumah Jadi Rp8,1 Triliun

Rizkie Fauzian • 28 Desember 2020 21:29
Jakarta: Sektor perumahan memiliki peranan besar dalam mendukung mitigasi dampak ekonomi dari pandemi covid-19. Efek berganda dari perumahan dapat mengakselerasi pertumbuhan sektor lain sehingga memberikan daya ungkit untuk percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
 
"Sektor perumahan memberikan dampak yang besar, dalam membangun satu rumah saja bisa menggerakkan 10 orang pekerja, jadi dengan luasan 1 ha bisa membuka lapangan kerja minimal 600 orang," katanya dalama keterangan tertulis, Senin, 28 Desember 2020.
 
Basuki menambahkan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 terdapat program peningkatan infrastruktur pelayanan dasar  masyarakat yang salah satunya adalah pengembangan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Hingga 2024, ditargetkan sebanyak 70 persen masyarakat telah memiliki akses terhadap perumahan dan permukiman yang layak dan terjangkau. Dalam Rencana Strategis PUPR 2020-2024, ditargetkan tersedianya 5 juta unit rumah yang terdiri dari subsidi perumahan.
 
Seperti baik itu FLPP/SSB/SBUM itu 900 ribu unit, BP2BT 100 ribu unit, Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) akan mulai operasi 2021 sebesar 500 ribu unit, melalui SMF 50 ribu unit, serta kolaborasi Pemerintah dengan Pemerintah Daerah (Pemda), swasta, dan masyarakat sebesar 3,45 juta unit.
 
Selanjutnya dalam rangka mendukung Program Sejuta Rumah yang dicanangkan Presiden Jokowi sejak 29 April 2015, Menteri Basuki mengatakan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp8,1 triliun di Direktorat Jenderal Perumahan.
 
Jumlah alokasi tersebut meningkat jika dibandingkan dengan alokasi Tahun 2020 sebagaimana tercatat dalam sistem e-monitoring sebesar Rp7,9 triliun.
 
Alokasi Ditjen Perumahan 2021 tersebut untuk pembangunan Rusun sebanyak 8.283 unit, Rumah Swadaya atau yang dikenal dengan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang dikerjakan dengan skema Padat Karya untuk 114.900 unit.
 
Selanjutnya, Rumah Khusus sebanyak 2.423 unit, dan bantuan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) untuk Perumahan Umum sebanyak 40.000 unit,dan sisanya Rp410 miliar untuk dukungan manajemen, pengaturan dan pengawasan.
 
Basuki juga menekankan peningkatan penggunaan produk lokal dalam pembangunan perumahan, guna mendorong peningkatan lapangan kerja dalam negeri.
 
"Produk lokal ini tidak hanya untuk perumahan, tetapi untuk semua infrastruktur PUPR. Kalau terpaksa belum bisa diproduksi di dalam negeri, minimal pabriknya harus ada di dalam negeri jika ingin dibeli APBN,” ungkap Basuki.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan