Menteri Perumahan, Permukiman dan Perkotaan dan Kota Aljazair Abdelwahid Temma (kanan) memberi papara kepada delegasi RI tentang proyek rumah susun yang sedang dibangun. dok. Kementerian PUPR)
Menteri Perumahan, Permukiman dan Perkotaan dan Kota Aljazair Abdelwahid Temma (kanan) memberi papara kepada delegasi RI tentang proyek rumah susun yang sedang dibangun. dok. Kementerian PUPR)

RI-Aljazair Tingkatkan Kerjasama Infrastruktur

Rizkie Fauzian • 26 September 2018 15:52
Algiers: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjalin kerjasama dengan Kota Aljazair. Kerjasamanya di bidang pengembangan hunian, terutama rumah tahan gempa dan infrastrukturnya.
 
Dokumen kerjasama disahkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Perumahan, Permukiman dan Perkotaan dan Kota Aljazair Abdelwahid Temmar. Pertemuan berlangsung di Algiers, Aljazair, Selasa (25/9/2018).
 
RI-Aljazair Tingkatkan Kerjasama InfrastrukturBasuki optimistis, di masa mendatang, bangunan tahan gempa akan semakin banyak diminati sebagai antisipasi terhadap bencana yang tidak bisa diprediksi. Di samping itu, dijajaki juga potensi keterlibatan BUMN Karya pada proyek infrastruktur lainnya di Aljazair.

PT Wijaya Karya (Wika) yang telah merintis ekspor jasa konstruksi ke negara tersebut. Saat ini, Wika tengah membangun rumah susun dengan total 1.700 unit di Baraki dan El Harrach, Aljir.
 
"Wika telah menunjukkan hasil kerja yang baik. Ini merupakan kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. Wika sudah bisa dijadikan rujukan pembangunan infrastruktur ranah global," ujar Basuki.
 
Terdapat empat proyek pembangunan rumah yang tengah dikerjakan oleh Wijaya Karya di Aljazair dengan total nilai Rp2,1 triliun dan melibatkan sebanyak 480 orang pekerja. Proyek pertama adalah pembangunan 1.700 unit Logement yang terbagi menjadi 70 blok dengan per blok berjumlah 25 unit bangunan terdiri dari 5 lantai.
 
Proyek kedua yakni pembangunan 2.250 Logement di Ain Defla dan Khemis Miliana di Provinsi Ain Defla. Nilai proyek sebesar Rp 851 miliar yang dimulai September tahun lalu dan waktu penyelesaian 28 bulan.
 
Proyek ketiga, pembangunan 400 Logements di Kourifa dengan nilai Rp155 miliar yang dimulai sejak Mei 2017 selama 18 bulan.  Proyek keempat adalah pembangunan 1.000 Logements di Souidania senilai Rp390 miliar selama 26 bulan sejak Maret 2017.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan