Petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta membersihkan sampah di jaring penutup Kali Item, Jumat (27/7/20018). Setiap hari sedikitnya 8 kubik sampah diangkut dari disepanjang kali di samping Wisma Atlet Asian Games 2018, Kemayoran,
Petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta membersihkan sampah di jaring penutup Kali Item, Jumat (27/7/20018). Setiap hari sedikitnya 8 kubik sampah diangkut dari disepanjang kali di samping Wisma Atlet Asian Games 2018, Kemayoran,

Berjibaku di Kali Item, mulai jaring hingga pewangi

Rizkie Fauzian • 31 Juli 2018 08:25
Jakarta: Belakangan nama Kali Item mendunia. Ruas sungai di Kemayoran, Jakarta Pusat, tersebut sebenarnya bernama asli Kali Sentiong, tapi gara-gara warna airnya yang hitam pekat dan baunya menusuk, warga sekitar menyebutnya Kali Item.
 
Sungai yang warnanya hitam pekat dan baunya menusuk itu mengalir perlahan di samping Wisma Atlet Asian Games 2018, Kemayoran, itu jadi sorotan setelah Pemprov DKI Jakarta memasang sebuah waring hitam untuk menutupi warna dan mengurangi aroma yang menguar dari permukaan sungai.
 
Kualitas dari Kali Item turut mempengaruhi kenyamanan atlit dan ofisial dari berbagai negara yang menghuni Wisma Atlet Kemayoran selama Asian Games berlangsung. Karena itu pemerintah tengah mengebut sejumlah persiapan menuju Asian Games 2018.

Berjibaku di Kali Item, mulai jaring hingga pewangi
Belasan mobil pompa dari BBWS Ciliwung-Cisadane dan Dinas PU DKI Jakarta berusaha merekayasa aliran Kali Item pada akhir pekan lalu. foto: KemenPUPR
 
Warna hitam pekat dan bau yang menusuk disebabkan pencemaran limbah rumah tangga dan industri kecil di sepanjang aliran Kali Item. Aliran airnya sangat pelan, cenderung diam di tempat. Aroma tak sedap semakin tajam ketika airnya surut dan matahari sedang terik.
 
"Beban endapan lumpur di Kali Item sudah melebihi kapasitas," ungkap Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan.
 
Sejak 2013, pembersihan kali sudah mulai dilakukan setiap hari. Tetapi bau dari ruas sungai sepanjang 2 kilometer tersebut belum juga hilang. Warga yang berada di sekitar kali mengaku sudah mencium bau tersebut sejak lama.
 
Pemprov DKI kini menyediakan aerator yang berfungsi menghilangkan bau tak sedap. Alat tersebut sudah terpasang di salah satu sudut Waduk Sunter Barat yang airnya mengalir ke Kali Item.
 
Berjibaku di Kali Item, mulai jaring hingga pewangi
Warga yang diakomodasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menaburkan 500 kg serbuk Deogone untuk menghilangkan bau busuk di Kali Item. MI/Akmal Fauzi
 
Upaya lainnya yang sedang dilakukan adalah penggunaan nano bubble dari Singapura. Tak ketinggalan menyemprotkan cairan mikroba untuk menekan bau di Kali Item. Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan sistem injeksi.
 
Penyemprotan ditebar menjadi lima titik, yang masing-masing berjarak 100 meter dengan kapasitas semprot sebanyak seribu liter per 100 meter.
 
Sebanyak 28 pompa portabel dipasang di sepanjang alirannya. Air Kali Item dialihkan ke Kali Sunter sehingga mengurangi debit air kotor yang masuk ke kali Sentiong.
 
Penggelontoran juga dengan cara membuka pintu air Gang Kelor (PA Sentiong). Air yang berasal dari Bendung Katulampa itu dialirkan melalui Kali Baru Timur.
 
Sebelumnya uji coba skema ini telah dilakukan selama seminggu, mulai tanggal 5 hingga 11 April 2018 dan berdasarkan observasi telah memberikan hasil yang cukup baik dalam mengurangi bau kali.
 
Total debit penggelontoran yang dialirkan menggunakan keseluruhan pompa saat ini adalah 1.540 liter/detik. Diharapkan upaya ini pun memberikan dampak yang berarti dalam pengurangan bau di Kali Item.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan