Tingginya harga rumah tentunya menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh para milenial. Ilustrasi: Shutterstock
Tingginya harga rumah tentunya menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh para milenial. Ilustrasi: Shutterstock

Mimpi Milenial Punya Rumah Jadi Lebih Mudah

Eko Nordiansyah • 07 Februari 2022 10:48
Jakarta: Memiliki rumah merupakan mimpi setiap orang. Sebagai salah satu kebutuhan primer dari sandang pangan papan, memiliki tempat tinggal merupakan suatu kebutuhan bagi manusia dalam menjalani kehidupannya.
 
Sayangnya harga rumah yang selangit, membuat orang berpikir akan sulit memiliki huniannya sendiri. Bank Indonesia (BI) mencatat, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) tumbuh sebesar 1,41 persen (yoy) di kuartal III 2021, dan akan terus meningkat.
 
Tingginya harga rumah tentunya menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh para milenial. Namun pemerintah menyediakan berbagai program untuk membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) mendapatkan rumah, termasuk kalangan milenial.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan, banyak generasi milenial telah memanfaatkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
 
Sejak 2010 hingga 2020, realisasi penerima FLPP didominasi generasi milenial sebesar 74,98 persen, kemudian diikuti oleh Gen Z sebesar 13,75 persen, dan Gen X sebesar 11,27 persen untuk wilayah metropolitan dan kota besar.
 
“Pemanfatan FLPP lebih banyak milenial baik itu di perkotaan maupun di luar kota, yang rumah susun maupun rumah tapak. Jadi memang dominasinya oleh generasi tersebut," kata dia dilansir di Jakarta, Minggu, 6 Februari 2022.
 
Sebaran realisasi KPR bersubsidi dari 2015 hingga 2020 mayoritas berada di Jawa Barat mencapai 445,50 ribu unit, kemudian Banten 118,82 ribu unit. Sedangkan di Jakarta didominasi hunian vertikal yang bukan merupakan KPR bersubsidi.
 
Pada 2021, penyaluran dana FLPP mencapai Rp19,57 triliun untuk 178.728 unit rumah atau yang tertinggi sejak dimulainya program ini di 2010. Tahun ini, penyaluran FLPP ditargetkan sebesar Rp23 triliun untuk 200 ribu unit rumah.

Banjir Dukungan Pemerintah

KPR memang menjadi salah satu cara yang bisa ditempuh oleh masyarakat agar bisa memiliki rumah impian. Data BI mencatat, penyaluran kredit sektor Properti pada Desember 2021 tumbuh 4,8 persen (yoy), terutama KPR/KPA.
 
"OJK bersama-sama dengan pemerintah dan Bank Indonesia mendorong sektor properti dengan realisasi sebesar Rp465,55 triliun hingga Desember 2021," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam video conference di Jakarta, Rabu, 2 Februari 2022.
 
BI telah memberikan pelonggaran rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) kredit/pembiayaan properti menjadi paling tinggi 100 persen untuk bank yang memenuhi NPL/NPF tertentu, sehingga memungkinkan DP nol persen.
 
Selain itu, pelonggaran aset tertimbang menurut risiko (ATMR), ketentuan tarif premi asuransi, dan uang muka perusahaan pembiayaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mampu mendorong realisasi kredit properti pada tahun lalu.
 
Realisasi ini juga didukung pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk perumahan yang diberikan pemerintah pada 2021. Bahkan kebijakan PPN ditanggung pemerintah ini juga kembali dilanjutkan sampai 30 Juni 2022.
 
Di samping itu, pemerintah mengalokasikan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) Rp812 miliar dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) Rp1,6 miliar pada tahun ini untuk mendorong sektor properti.

Manfaatkan Digitalisasi

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN sebagai bank yang fokus pada sektor perumahan juga tak mau ketinggalan. BTN terus berkembang untuk mewujudkan visinya menjadi Bank terdepan dan terpercaya dalam memfasilitasi sektor perumahan.
 
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, BTN senantiasa menghadirkan program maupun produk yang inovatif yang tidak hanya membantu masyarakat tapi juga seluruh stakeholder sektor properti.
 
"Inovasi tersebut terus berkembang sesuai dengan dinamika perkembangan kebutuhan dan kebiasaan masyarakat di era digitalisasi serta tren di sektor properti, oleh karena itu menginjak usia KPR ke-45, siap menerapkan digitalisasi ekosistem pembiayaan perumahan," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu, 12 Desember 2021.
 
BTN tidak hanya fokus penyaluran KPR subsidi tapi juga nonsubsidi serta kredit konstruksi yang mendukung perumahan. Program KPR/KPA juga selalu disesuaikan dengan segmen masyarakat, misalnya KPR Gaess for Millenial.
 
Haru menjelaskan, BTN menciptakan layanan one stop shopping perumahan di era digital. Dengan cara ini, ia ingin BTN memberikan pembiayaan sisi supply kepada developer maupun sisi demand kepada masyarakat secara langsung.
 
Dengan begitu, BTN menyediakan layanan digital dari mulai pencarian rumah, pembelian rumah, pembiayaan perumahan, pembangunan/renovasi rumah, penyewaan, penjualan dan dukungan pembayaran utilitas di perumahan.
 
Kesiapan BTN dalam digital mortgage ecosystem sudah dimulai sejak 2015, dimana BTN merilis portal www.btnproperti.co.id  disusul peluncuran website dan aplikasi www.rumahmurahbtn.co.id untuk penjualan rumah lelang.
 
"Keduanya terus kami tingkatkan fiturnya, khusus BTN Properti kami telah ubah tampilannya sehingga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi masyarakat untuk membeli dan mengajukan KPR/KPA," jelas Haru.
 
Pada HUT KPR ke-45, BTN meluncurkan aplikasi baru, yaitu Smart Residence yang mempermudah hubungan antara penghuni dan pengelola dalam proses pembayaran tagihan, iuran, pertukaran informasi hingga keluhan atau pengaduan.
 
"Aplikasi Smart Residence ini ditujukan untuk para milenial yang mencari perumahan-perumahan di high rise building. Semua transaksi dan biaya yang terkait rumah tersebut bisa dilakukan melalui aplikasi ini," ujar Direktur Consumer & Commercial Lending Bank BTN, Hirwandi Gafar.
 
Melalui berbagai upaya baik dari pemerintah, swasta, maupun perbankan ini diharapkan bisa membantu masyarakat dalam memiliki rumah impian. Apalagi dorongan terhadap sektor properti ini bisa memberikan multiplier effect yang besar terhadap sektor lainnya.
 
"Ekosistem perumahan ini akan dapat membantu laju pertumbuhan ekonomi dan membangkitkan seluruh sektor pendukung properti. Oleh karena itu, BTN berharap sinergi dan kolaborasi yang produktif dari seluruh stakeholder," pungkas Haru.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan