Kota terpadu bisa jadi peluang bisnis. Foto: Summarecon
Kota terpadu bisa jadi peluang bisnis. Foto: Summarecon

Kota Terpadu Jadi Strategi Ekspansi Rasional di Tengah Urbanisasi

Rizkie Fauzian • 29 Agustus 2025 11:44
Jakarta: Laju urbanisasi yang terus meningkat mendorong permintaan hunian dan fasilitas terintegrasi di wilayah perkotaan. Kebutuhan hunian dan fasilitas yang terintegrasi di wilayah padat penduduk mendorong konsentrasi pasar dan mobilitas pelanggan yang efisien, menjadikan kota terpadu sebagai lahan ekspansi yang rasional bagi pelaku usaha.  
 
Menginjak usia lima dekade, PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon) menegaskan kesiapan ekosistem “siap tumbuh” melalui sembilan kawasan terpadu yang telah dikembangkan. Salah satunya, Kota Summarecon Bekasi, menjadi contoh konkret.
 
"Geliat pengembangan Summarecon Bekasi sebagai proyek kota terpadu mengubah utara Kota Bekasi menjadi kawasan hunian dan komersial metropolitan yang berkembang,” ujar Executive Director PT Summarecon Agung Tbk, Magdalena Juliati dalam keterangan tertulis, Jumat, 29 Agustus 2025.

Magda menjelaskan, Summarecon Bekasi berjarak sekitar 21 kilometer di timur Jakarta, lahan lebih dari 500 hektare ini diposisikan sebagai kota satelit yang memadukan perdagangan dan industri. 
 
Infrastruktur kunci seperti Flyover KH Noer Ali sepanjang kurang lebih 750 meter mengikat pergerakan dari utara ke selatan, sementara Summarecon Mal Bekasi, area perkantoran dan hotel, serta sekolah Islam Al-Azhar dan BPK Penabur membentuk fondasi trafik yang stabil. 
 
"Saat ini Summarecon Bekasi sudah menjadi ikon dan destinasi, bukan hanya bagi warga Bekasi, tetapi juga kota-kota sekitarnya. Salah satunya sebagai destinasi pendidikan karena fasilitasnya sudah lengkap,” ujar Magdalena.
 
Baca juga: Summarecon Bakal Bedah 500 Rumah Tak Layak Huni di Bekasi 

Di Jakarta, Summarecon Kelapa Gading, kota terpadu pertama Summarecon, telah berevolusi dari pengembangan awal 10 hektare pada 1975 menjadi sekitar 550 hektare kawasan modern. Hingga kini Summarecon telah membangun kurang lebih 30 ribu rumah, 2.850 unit apartemen, dan 2.150 ruko.   
 
Sentra Kelapa Gading menaungi Mal Kelapa Gading, La Piazza, Gading Food City, serta hotel HARRIS dan POP!, dengan arus pengunjung yang pernah menembus 38 juta pada 2015.  Skala kunjungan itu menempatkannya di jajaran destinasi tersibuk di Jakarta serta menjadikannya magnet alami bagi bisnis F&B, ritel, dan layanan harian.
 
Di Indonesia Timur, Summarecon Mutiara Makassar mengusung konsep Aeroport City seluas sekitar 400 hektare di koridor strategis dekat Tol Ir. Sutami. Kedekatan dengan bandara dan pelabuhan dimanfaatkan sebagai penghela arus logistik dan perdagangan kawasan. 
 
Penataan wilayah merangkum gudang dan logistik, hotel dan convention hall, zona perkulakan bahan bangunan, elektronik, furnitur, hingga tekstil, serta layanan esensial seperti rumah sakit dan sekolah.
 
Sejak 2018, kawasan ini konsisten memperkuat ekosistem kota terpadu. 
Terbaru, Summarecon Mutiara Makassar Convention Center hadir untuk menjawab kebutuhan ruang MICE berskala lokal hingga nasional.
 
Manfaat berbisnis di Kota Terpadu
 
Berbisnis di kota terpadu menawarkan target pasar yang jelas sekaligus terintegrasi. Keberagaman demografi, dari keluarga muda, pelajar, hingga profesional, membuat pelaku usaha mudah menentukan segmen prioritas tanpa kehilangan peluang lintas segmen. 
 
Ekosistem yang saling mendukung turut memperkuat daya tarik. Kedekatan dengan pusat belanja atau area rekreasi meningkatkan potensi trafik, sementara kolaborasi antar sektor. Misalnya F&B, ritel, dan layanan pendidikan yang menciptakan arus pelanggan yang saling menguatkan sepanjang hari.
 
Keunggulan infrastruktur dan lingkungan menjadi pembeda: akses jalan yang baik, utilitas stabil (listrik, air, internet), pengelolaan kawasan yang profesional, serta sistem keamanan terpadu memberikan rasa aman dan nyaman bagi pelanggan maupun pelaku usaha. 
 
Kehadiran ruang terbuka hijau, taman, dan jalur pejalan kaki menambah kualitas pengalaman berkunjung sekaligus memperpanjang durasi tinggal. 
 
Seluruh ini dilapisi dukungan pengembang berpengalaman, mulai dari manajemen properti, pemasaran kawasan, pemeliharaan fasilitas, hingga perencanaan jangka panjang, ditambah program acara dan promosi berskala kawasan yang nyata dampaknya bagi tenant.
 
Peluang bisnis spesifik di Kota Terpadu
 
Ruang tumbuh terbuka lebar bagi berbagai kategori. Makanan dan minuman, dari restoran, kafe, bakery, kedai kopi hingga food court, secara alami menyerap kebutuhan penghuni dan pekerja harian. 
 
Ritel dan gaya hidup, toko busana, butik, buku, elektronik, supermarket, apotek, salon, hingga pusat kebugaran, mengisi keseharian dengan bauran produk dan layanan yang relevan.
 
Lini jasa seperti laundry, klinik kesehatan, pusat les dan kursus, daycare, maupun co-working space memperkaya fungsi kota dengan utilitas yang dibutuhkan rutin. 
 
Di sisi rekreasi, bioskop, arena bermain anak, serta pusat seni dan budaya memperpanjang siklus kunjungan dari siang hingga malam. 
 
Bahkan, inovasi dan teknologi menemukan panggungnya: startup yang menggarap solusi urban, dari aplikasi mobilitas hingga smart home, dapat memanfaatkan basis pengguna yang terukur dan infrastruktur digital yang siap pakai.
 
Di dalam kota terpadu, infrastruktur, anchor trafik, kurasi tenant, dan layanan esensial tidak berdiri sendiri; semuanya berpaut menjadi mesin pertumbuhan yang berulang. Urbanisasi akan terus berlari. 
 
Pemenang bukan hanya yang cepat membuka gerai, melainkan yang cermat memilih ekosistem, menetapkan posisi di tempat arus pelanggan, talenta, dan logistik bertemu setiap hari. Ambil tempatnya sekarang, ketika momentum sedang memihak.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan