Sesuai namanya, Chrysler Building yang dibangun pada 1920-1930 awalnya adalah milik produsen mobil mewah Chrysler. Pada 1997 dibeli Tishman Speyer senilai USD 250 juta. Sepuluh tahun kemudian gedung diakuisisi Mubadala dengan harga USD 800 juta.
Sejak itu kepemilikan bangunan yang berada di tengah kota Manhattan tersebut terbagi dua. Sebesar 10 persen adalah hak Tishman Speyer dan 90 persen untuk Mubadala yang berpusat di Qatar.
.jpg)
Kawasan bisnis Midtown di Manhattan berangsur redup pamornya. AFP Photo/Don Emmert
The Chrysler berada di 42nd Street, di timur Grand Central Terminal yang merupakan pusat transportasi utama Manhattan. Kawasan Midtown tempatnya berada saat ini berangsur sepi akibat banyaknya peritel yang beralih ke e-commerce.
Sebagaimana dikutip dari AFP, berkurangnya kegiatan bisnis, tidak lantas membuat Midtown hilang pamor. Keberadaan stasiun kereta api Grand Central membuatnya menarik dijadikan kawasan hunian bagi para kaum berpunya.
Salah satu pengembang yang sedang memiliki proyek di sana adalah Hudson Yards. Mereka mengembangkan apartemen dan ruang perkantoran dengan luas 1,6 juta meter di Manhattan.
Meski berada di lokasi strategis, namun kondisi pasar real estate di New York, terutama di Manhattan saat ini masih tertekan. Hingga saat ini New York merupakan salah satu kota dengan harga properti paling gila-gilaan di muka bumi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News