Investasi properti komersil di Asia Pasifik turun 27 persen. Ilustrasi: Shutterstock
Investasi properti komersil di Asia Pasifik turun 27 persen. Ilustrasi: Shutterstock

Investasi Real Estat di Asia Pasifik Turun 27%

Rizkie Fauzian • 15 Februari 2023 16:51
Jakarta: Investasi real estat komersial di Asia Pasifik turun sebesar 27 persen dari tahun ke tahun di tengah siklus suku bunga yang mengetat dan ketidakpastian ekonomi global. Menurut data perusahaan konsultan real estat Jones Lang LaSalle (JLL), investasi langsung di sektor real estat komersial Asia Pasifik mencapai USD129 miliar pada 2022.
 
Investasi di kuartal keempat mengalami penurunan sebesar 41 persen di seluruh Asia Pasifik. Namun, pergerakan modal sebesar USD30,7 miliar pada periode Oktober-Desember menunjukkan kenaikan sebesar 12 persen secara kuartalan atau per 3 bulan (quarter to quarter), memperkuat keyakinan bahwa perlambatan akan mereda pada 2023.
 
Baca juga: Volume Investasi Real Estat di Asia Pasifik Diprediksi Turun 10% Tahun Depan

“Investor mengatur ulang strategi penanaman modal jangka pendek pada 2022 dengan tetap berkomitmen pada prospek jangka panjang pasar real estat Asia Pasifik," kata CEO Capital Markets JLL Asia Pasifik Stuart Crow dalam keterangan tertulis, Rabu, 15 Februari 2023.
 
Menurutnya, penentuan harga akan terus menjadi prioritas bagi investor di 2023 dan akan memengaruhi strategi penanaman modal di paruh pertama tahun ini seiring semakin ketatnya perbedaan harga penjualan dan pembelian (bid-ask).

"Kabar baiknya, faktor-faktor termasuk pembukaan kembali Tiongkok, pemulihan di Jepang, dan keyakinan bahwa Asia Pasifik akan menjadi kawasan yang paling tidak terdampak oleh perlambatan ekonomi global, menjadi pertanda baik untuk dimulainya kembali aktivitas investasi di paruh kedua tahun ini,” jelasnya.

Perhotelan

??Sektor perhotelan merupakan kelas aset dengan kinerja terbaik di Asia Pasifik pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Didukung oleh dimulainya kembali perjalanan bisnis dan pariwisata, modal yang mengalir ke sektor ini mencapai USD10,1 miliar, atau naik 7 persen secara tahunan.

Perkantoran

Perkantoran, tetap menjadi kelas aset yang paling banyak diperdagangkan di kawasan ini, menarik investasi sebesar USD60,5 miliar, meskipun turun 18,7 persen secara tahunan seiring kian selektifnya investor dalam memilih aset primer dan sekunder.

Logistik

Transaksi logistik dan industri turun 46 persen secara tahunan dengan arus modal sebesar USD25,9 miliar. Volume investasi real estat ritel di kawasan ini mencapai USD23 miliar pada 2022, atau turun sebesar 39 persen secara tahunan.
 
Menurut Head of Investor Intelligence JLL Asia Pacific Pamela Ambler sinyal pemulihan di kuartal keempat menunjukkan optimisme di tengah pasar investasi yang menantang di 2022 dan mengakhiri penurunan sepanjang tahun.
 
"Kami mengharapkan titik terang pada fundamental yang kuat di sejumlah pasar perkantoran, ritel bernilai tambah, dan pembelian berulang dan berkesempatan di pasar yang lebih mapan di kawasan ini untuk membantu mendorong aliran transaksi pada 2023,” ujarnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan