Kepala Bidang Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Budi Agung Wicaksono mengatakan selain mereduksi kawasan kumuh, kampung tematik itu dibangun juga untuk mengamankan aset pemkot.
"Dua kampung tematik itu rencana dibangun di Kelurahan Kanigoro dan Sogaten masing-masing titik Rp300 juta. Saat ini prosesnya sudah masuk tahap perencanaan," ujar agung di Madiun, Jumat.
Menurut dia sistem pembangunannya dilakukan dengan sistem swakelola oleh kelompok masyarakat (pokmas).
Pihaknya sengaja mengarahkan pokmas untuk menggarap kampung tematik guna mendorong partisipasi masyarakat setempat agar fungsi ke depan lebih optimal.
Baca juga: Di KTT ASEAN, Kawasan Batu Cermin Labuan Bajo Jadi Lokasi Pameran Budaya |
"Pokmas dinilai yang lebih memahami konsep kampung tematik sesuai karakteristik wilayah mereka masing-masing. Mereka juga yang nanti bertanggung jawab menjaga dan merawatnya," kata dia.
Selain mereduksi kawasan kumuh, lanjutnya, kampung tematik juga memiliki sejumlah tujuan lain. Seperti, pemenuhan dan peningkatan sarana-prasarana lingkungan serta pertumbuhan dan peningkatan potensi ekonomi lokal.
"Tahun ini sementara hanya dua yang dibangun. Nanti secara bertahap dan terus berlanjut akan dibangun kampung tematik lainnya di Kota Madiun," katanya.
Dia menambahkan, hingga saat ini Pemkot Madiun sudah membangun sebanyak delapan kampung tematik yang berada di sejumlah kelurahan.
Di antaranya, di Kelurahan Madiun Lor, Nambangan Lor, Klegen, Kelun, Winongo, Rejomulyo, Manguharjo, Manisrejo, dan Patihan. Seluruh kampung tematik itu, telah dibangun dan dikelola pokmas setempat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News