Pencarian properti online kini bukan hanya menjadi preferensi demografi milenial dan generasi Z saja, tapi generasi yang lebih mapan kini beralih ke pencarian properti online.
Data Lamudi mencatat, dalam tiga tahun terakhir pengguna berusia 45-54 tahun mengalami kenaikan hingga 250 persen. Sementara umur 25 hingga 34 mengalami pertumbuhan hingga 100 kali lipat.
"Ini menunjukan bahwa PropTech kini semakin memiliki potensi menggaet pencari properti lintas generasi yang mendambakan kemudahan dalam pencarian properti," ungkap CEO Lamudi.co.id Mart Polman dalam paparan, Rabu, 8 Juni 2022.
VP of Corporate Sales Lamudi.co.id Michael Ignetius Kauw menambahkan, pada LPF kelima tahun ini, pihaknya memberikan akses bagi 10 developer dan mitra. Developer telah menyadari potensi utilisasi teknologi untuk menjangkau masyarakat dalam pencarian properti.
"Tahun ini kita percaya akan pecahkan rekor, target transaksi ratusan juta mungkin lebih banyak karena yang ikut join juga semoga tercapai rekor baru," jelasnya.
Menurutnya, jenis properti yang paling banyak dicari adalah rumah tapak dengan harga Rp300 juta hingga Rp1 miliar. Adapun lokasinya di Bgor, Tangerang, dan Bekasi.
"Landed house masih jauh sama properti lain karena mereka masih suka tinggal sama keluarga. Harganya Rp300 juta sampai Rp1 miliar dengan lokasi di luar Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi yang paling banyak transaski di lamudi," ungkapnya.
Selain pengalaman pencarian yang imbang, Lamudi.co.id juga melihat aspek penting dalam pembelian properti lainnya yaitu meningkatkan literasi finansial pencari properti untuk memastikan keberhasilan dalam pengajuan KPR sebagai metode pembayaran properti yang populer.
"LPF tahun ini diselenggarakan demi menjembatani preferensi para pengembang properti terhadap metode pemasaran offline yang kini makin diminati oleh beragam pencari properti," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News