Head Research Department Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan kebijakan fiskal dan moneter pada 2025 akan berpengaruh signifikan terhadap industri properti.
"Keputusan pemerintah kembali menebar insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah tapak ataupun apartemen siap huni hingga 31 Desember 2025 akan menjadi salah satu pendorong utama yang menjaga sektor properti tetap bertumbuh," jelas dia.
Alasannya, banyak perusahaan multinasional yang memerlukan bangunan ramah lingkungan. Green building yang banyak diburu itu ternyata memiliki range harga sewa bisa dibilang cukup tinggi. Harga sewa green building dibedakan berdasarkan kelasnya, ada premium, grade A, grade B, dan grade C.
Berdasarkan data Colliers Indonesia, untuk harga sewa di kelas premium berkisar Rp200 ribu-Rp400 ribu per meter persegi per bulan dengan rata-rata harga sewa sekitar Rp300 ribu. Lalu untuk di kelas grade A harga sewanya sekitar Rp200 ribuan per meter persegi per bulan.
Pengembang properti Sinar Mas Land optimistis sektor properti akan tumbuh positif tahun ini. Pencapaian prapenjualan sebesar Rp9,72 triliun yang diperoleh PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sepanjang 2024 memberikan angin segar terhadap pertumbuhan sektor properti pada 2025. Angka tersebut melampaui target sekaligus mencerminkan pertumbuhan sebesar 2 persen jika dibandingkan dengan realisasi prapenjualan 2023 sebesar Rp9,50 triliun.
Baca juga: Insentif Diperpanjang, Beli Rumah Bisa Dapat Diskon PPN |
Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk Hermawan Wijaya mengatakan pihaknya selalu berkomitmen menjaga pertumbuhan prapenjualan. Caranya terus melanjutkan lokasi pengembangan proyek yang tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia, yaitu Jabodetabek, Medan, Surabaya, Semarang, dan Balikpapan.
Situasi ekonomi yang semakin kondusif dan tingginya perhatian pemerintah terhadap sektor perumahan menjadi salah satu katalis pertumbuhan industri properti. Merujuk dari hasil kinerja perusahaan, kami sangat optimistis bahwa tahun ini industri properti akan terus meningkat," kata Hermawan.
Dari total prapenjualan 2024, segmen residensial memberikan kontribusi terbesar sebesar Rp5,40 triliun, atau 56 persen dari total prapenjualan.
Dengan optimisme sektor properti pada 2025, PT Bumi Serpong Damai Tbk menargetkan prapenjualan sebesar Rp10 triliun pada 2025. Untuk memenuhi target penjualan tersebut, Sinar Mas Land telah menyiapkan sejumlah strategi guna mendorong masyarakat berinvestasi dan membeli properti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News