Dari jumlah tersebut, KPR subsidi masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp134,04 triliun atau tumbuh 9,01 persen pada kuartal I-2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp122,96 triliun.
Sedangkan KPR nonsubsidi tumbuh 5,16 persen menjadi Rp84,28 triliun pada kuartal I-2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp80,14 triliun.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami yakin bisa untuk mencapai target pertumbuhan kredit BTN di kisaran 9-11 persen," ujar Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo dalam jumpa pers virtual, Jumat, 22 April 2022.
Adapun sumber pertumbuhan kredit tersebut, lanjut Haru, yaitu dari permintaan masyarakat dan juga dukungan pemerintah dengan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi.
"Kredit bersubsidi yang kita kenal dengan FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan) jumlahnya ditambah untuk tahun ini menjadi 200 ribu unit rumah dan dalam rupiahnya Rp23 triliun," ujar Haru.
Di samping itu, di luar KPR subsidi, perseroan juga mulai mengembangkan ekspansi ke kelompok milenial yang dinilai masih besar potensinya bagi perseroan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan rumahnya
Pada kuartal I 2022, BTN telah menyalurkan kredit sebesar Rp277,13 triliun, meningkat 6,04 persen dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp261,34 triliun.
Penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal I 2022. Adapun kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir Maret 2022 mencapai Rp248,57 triliun.