Dalam survei yang dilakukan Markplus menyebut bahwa pembangunan residensial menunjukkan adanya perlambatan pergerakan proyek pembangunan sejak munculnya pandemi covid-19 di Indonesia.
"80 persen responden setuju bahwa covid-19 memang berdampak pada perlambatan proyek konstruksi," ujar Senior Business Analyst MarkPlus, Inc. Muhammad Faikal Yusranpada dalam keterangan tertulis, Jumat, 12 Juni 2020.
Perlambatan terjadi salah satunya karena terbatasnya distribusi material akibat kebijakan PSBB. Dari 36 responden, 31 persen menunda aktivitas pembangunan, 69 persen lainnya mengaku tetap terus melanjutkan proyek yang sedang dijalani.
Proyek konstruksi yang berjalan didasari oleh kebutuhan perusahaan untuk menjaga cash flow, dan menjaga komitmen kepada klien. Selain itu sebanyak 92 persen pemain di industri ini juga telah menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan tugasnya sehingga berani mengambil keputusan untuk tidak menunda penyelesaian pembangunan.
"Selain protokol kesehatan covid-19, seluruh responden menilai perusahaan konstruksi perlu meningkatkan sistem K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) selama menjalankan proyek di masa pandemi," papar Faikal.
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh para pemain di industri konstruksi di antaranya, 89 persen responden berharap peningkatan komunikasi selama 24 jam dilakukan, dan 81 persen menyatakan butuh fleksibilitas dengan menyediakan alat monitor secara real time.
Tuntutan yang datang dari klien memunculkan inovasi konstruksi dengan sistem pembangunan kilat atau fast construction yang mampu selesai dalam waktu 14 hari, meskipun belum banyak kontraktor yang mengimplementasikannya.
"78 persen responden aware dengan adanya metode fast construction, 96 persen tertarik menggunakan itu namun faktanya hanya 22 persen responden yang sudah merasakan experience tersebut," jelasnya.
Nantinya di masa new normal, 78 persen responden berharap agar perusahaan konstruksi memegang komitmen untuk menjalankan protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah, meningkatkan kualitas proyek, dan memanfaatkan teknologi untuk memonitor prosesnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id