Grand opening Nuanu Creative City Bali. Foto: Medcom.id/Rizkie Fauzian
Grand opening Nuanu Creative City Bali. Foto: Medcom.id/Rizkie Fauzian

Nuanu Creative City Bali, Kota Kreatif dengan Sentuhan Lokal

Rizkie Fauzian • 31 Agustus 2025 10:40

BalI: Setelah lima tahun perjalanan penuh perencanaan, kolaborasi, dan pemenuhan regulasi, sebuah wajah baru hadir di pesisir barat daya Tabanan. Nuanu Creative City resmi membuka pintunya dengan selesainya tahap pertama pembangunan di atas lahan seluas 44 hektare.

Namun, Nuanu bukan sekadar destinasi wisata. Ia hadir sebagai sebuah ekosistem hidup, tempat tinggal, ruang berkreasi, hingga arena bermain. Sebuah kota kreatif yang mencoba menyatukan budaya, kuliner, seni, serta lanskap alami Bali dalam satu harmoni.

“Perjalanan kami dimulai dari cinta terhadap Bali dan awal yang sederhana. Kini, dengan selesainya fase pertama, kami bangga bisa membuka Nuanu untuk publik. Sehari di Nuanu bukan hanya tentang berkunjung, melainkan belajar, menikmati, dan merasakan keunikan Bali melalui seni, alam, dan budaya," ujar CEO Nuanu Creative City Lev Kroll.

Dari sekolah hingga seni instalasi

Nuanu Creative City Bali, Kota Kreatif dengan Sentuhan Lokal
Salah satu instalasi seni yang berada di Nuanu. Foto: Nuanu

Sejak 2023, Nuanu mulai menunjukkan wujud nyata visinya. Sekolah internasional pertama di Tabanan, ProEd Global School, berdiri di kawasan ini. Karya monumental Earth Sentinels dari seniman Afrika Selatan, Daniel Popper, menjadi ikon seni pertama. Sementara Aurora Media Park menghadirkan jalur hutan tepi sungai dengan instalasi interaktif hasil kolaborasi manusia dan kecerdasan buatan.
 

Baca juga: Ekowisata Disebut Bisa Jadi Rebound Pariwisata Indonesia

Tahun 2024 momentum itu semakin kuat. Sebanyak 40 vila neo-luxury terjual habis hanya dalam sehari, menandai tingginya minat gaya hidup berkesadaran di Bali. Di tahun yang sama, Luna Beach Club lahir sebagai pusat hiburan tebing dengan sembilan ruang kolektif yang memadukan musik, seni, dan pengalaman budaya. Menara Tri Hita Karana, hasil kolaborasi arsitek Arthur Mamou-Mani dengan AI, menjadi simbol harmoni manusia, alam, dan spiritualitas.

Kesehatan, budaya, dan kehidupan baru

Nuanu Creative City Bali, Kota Kreatif dengan Sentuhan Lokal
Labyrinth Collective menghadirkan galeri seni. Foto: Nuanu

Nuanu juga menaruh perhatian besar pada wellness. Hadir Lumeira, kompleks kebugaran sosial dengan sauna kubah kayu terbesar di dunia. Dari sisi budaya, Suara Festival mempertemukan seniman lokal dan internasional, sementara Labyrinth Collective menghadirkan galeri seni dan pengalaman dome 360° pertama di Indonesia.

Di tahun 2025, ragam inisiatif baru bermunculan. Magic Garden menghadirkan konservasi kupu-kupu, SOL Studio lahir sebagai pusat tari kontemporer, hingga pertunjukan Kecak dengan sentuhan teknologi proyeksi modern. Dari sisi hospitality, OSHOM Bali membuka 11 suite laut dan 8 treehouse di hutan mangrove.
 

Baca juga: Bali Masuk Daftar Kota Paling Sering Dikunjungi Ulang di Asia versi Agoda 2025
 

Tidak berhenti di sana, tahun ini juga menjadi penanda lahirnya festival baru: FOTO Bali Festival, festival fotografi internasional pertama di Bali, serta Art & Bali, pameran seni internasional yang siap mengukuhkan posisi Bali sebagai pusat kreativitas Asia Tenggara.
 
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Bali, izinkan saya mengucapkan salam hormat serta ucapan selamat dan sukses atas dilaksanakannya acara Grand Opening Nuanu Phase 1, dengan harapan bisa turut berkontribusi dalam upaya pemajuan pariwisata Bali, serta turut berkolaborasi dalam kerja-kerja pelestarian alam, budaya dan pemajuan kesejahteraan masyarakat Bali,” kata I Nyoman Giri Prasta, Wakil Gubernur Bali yang diwakili oleh Bapak Dr. I Wayan Ekadina selaku Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Ekonomi dan Keuangan.

Dampak nyata untuk komunitas dan alam

Nuanu Creative City Bali, Kota Kreatif dengan Sentuhan Lokal
Ribuan pohon ditanam untuk menunjang keberlanjutan ekosistem. Foto: Medcom.id/Rizkie Fauzian

Nuanu tidak sekadar membangun destinasi, tetapi juga menyalurkan manfaatnya kembali lewat Nuanu Social Fund (NSF). Sejak 2023 hingga 2025, lebih dari Rp4,1 miliar disalurkan untuk program sosial dan pendidikan, termasuk Kids Academy yang memberikan pembelajaran gratis kepada 300 anak di Desa Beraban dan Pandak Gede.

Dari sisi lingkungan, Nuanu melaporkan capaian signifikan: tingkat daur ulang mencapai 95 persen, lebih dari 12 ribu kupu-kupu dilepas ke habitatnya, 114 ribu pohon ditanam, serta 87 ton kompos diproduksi untuk menunjang keberlanjutan ekosistem.

Menatap ke depan

Perjalanan Nuanu masih panjang. Tahun depan, kawasan ini menargetkan pembukaan Acadia, hub kuliner bernuansa Maroko yang diharapkan menjadi salah satu destinasi kuliner terbaik di Asia Tenggara.
 
Menyusul kemudian Desa Jiwa, village fashion dengan sentuhan arsitektur Bali, dan Eugene Museum yang dipimpin seniman Jepang Eugene Kangawa.

“Nuanu hadir sebagai komunitas untuk komunitas. Kami membangunnya dengan tangan bergandengan bersama masyarakat sekitar, pemerintah, dan semua pihak yang percaya pada nilai yang sama," jelas Ida Ayu Astari Prada, Brand & Communications Director.

Seiring bertumbuhnya festival, ruang seni, pusat kesehatan, hingga inisiatif sosial dan lingkungan, Nuanu kian menunjukkan bahwa ia bukan hanya sebuah proyek pembangunan. Ia adalah sebuah perjalanan kolektif menuju kota kreatif yang global, namun tetap berakar kuat di Bali.



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan