Program tersebut menjangkau 10 ribu lokasi yang tersebar di 33 provinsi. Adapun anggaran yang digulirkan untuk program tersebut mencapai Rp2,250 triliun.
Program Padat Karya Tunai diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi akibat merebaknya pandemi virus korona.
Hal ini sesuai instruksi Presiden Joko Widodo untuk memfokuskan anggaran membantu masyarakat pedesaan selama masa sulit dan juga menjaga produktivitas hasil pertanian.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa program infrastruktur kerakyatan atau Padat Karya Tunai sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"PKT juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur irigasi di kawasan pedesaan. Kehilangan air di dalam saluran bisa dikurangi dengan lining saluran yang baik. Pola pelaksanaan PKT juga dengan memperhatikan protokol physical dan social distancing," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 24 April 2020.
P3TGAI merupakan pekerjaan peningkatan saluran irigasi tersier, dari saluran alam atau tanah menjadi saluran dengan pasangan batu atau lining yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat.
Petani pekerja diberikan upah harian atau mingguan, sehingga menambah penghasilan petani atau penduduk desa terutama di antara musim tanam dan panen. Sebelum dilakukan refocusing kegiatan terkait mitigasi dampak pandemi covid-19, jumlah lokasi P3TGAI yang diprogramkan adalah 6.000 lokasi.
Hingga saat ini tercatat 458 lokasi di 11 provinsi, antara lain Jambi, Sumbar, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan NTB, telah memulai pekerjaan fisiknya, sedangkan hampir 1.800-an lokasi di 33 provinsi sudah melakukan sosialisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News