SMF bekerja sama dengan Asosiasi Pengembang Pasar Pemasar Rumah Nasional (Asprumnas) yang dituangkan melalui penandatanganan nota kesepahaman tentang penyediaan Ruspin untuk masyarakat terdampak bencana alam.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo bersama Ketua Umum Asprumnas M. Syawali berkesempatan berkeliling meninjau lokasi workshop pembuatan RUSPIN. Teknologi RUSPIN merupakan model rumah hasil pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Permukiman Kementerian PUPR.
Melalui kerja sama ini SMF nantinya akan menyediakan dukungan pendanaan yang akan disalurkan melalui lembaga keuangan atau lembaga keuangan syariah untuk mendukung pembangunan Ruspin bagi masyarakat yang rumahnya rusak akibat gempa.
Pengaplikasian Ruspin diharapkan menjadi solusi dalam merevitalsiasi perumikan warga yang terdampak tersebut. Ruspin merupakan teknologi rumah rangka pracetak dengan sistem panel yang menggunakan sambungan baut sehingga dapat dipasang secara cepat, dan ekonomis sehingga terjangkau bagi masyarakat yang membutuhkan.
Teknologi ini merupakan pengembangan dari model sebelumnya yakni Risha (Rumah Instan Sederhana Sehat). Oleh karenanya rumah ini mempunyai banyak kelebihan seperti sederhana, cepat, fleksibel, kuat, serta memiliki bentuk yang menarik. Selain itu kekuatan Ruspin telah teruji tahan bediri di berbagai wilayah terdampak gempa di Indonesia.
Baca juga: SMF Gandeng Bank Woori Saudara Salurkan Kredit Multiguna Rp250 Miliar |
Ananto mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk dukungan SMF sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan dalam membantu meringankan beban Pemerintah dalam merevitalisasi permukiman masyarakat pasca bencana alam di Indonesia. Ia berharap ke depannya revitalisasi permukiman terdampak bencana dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi untuk membantu ekonomi masyarakat.
“Kerja sama ini merupakan bagian dari optimalisasi peran dan fungsi SMF dalam mendorong perkembangan industri perumahan baik dari sisi supply maupun demand sesuai dengan perluasan mandat yang telah diamanatkan oleh Pemerintah," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, 23 Mei 2023.
Ananta menambahkan bahwa SMF siap untuk berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan untuk membantu program Pemerintah khususnya dalam merevitalisasi rumah/permukiman warga terdampak bencana di berbagai daerah, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak wilayah dengan risiko tinggi bencana.
Sepanjang 2022, BNPB mencatat sebanyak 3.503 bencana terjadi di berbagai wilayah Indonesia, seperti gempa bumi, erupsi, gunung berapi, banjir, cuaca ekstrem, longsor, serta bencana lainnya.
Bencana tersebut tentunya memberikan berbagai dampak kepada masyarakat, salah satunya ialah kerusakan tempat tinggal. Lebih dari 94 ribu rumah rusak akibat bencana alam, hampir 20 ribu diantaranya rusak berat, 22 ribu rusak sedang dan lebih dari 51 ribu diantaranya rusak ringan.
Senada dengan itu Ketua Umum Asprumnas menambahkan peran sertanya sebagai bukti dan bahkti kepada warga terdampak bencana dan kepada negara. Asprumnas ke depannya berharap dan mengajak kepada stakeholder dibidang konstruksi, untuk memulai mempersiapkan membangun rumah rumah dengan konsep Rumah Tahan Gempa (RTG) diseluruh indonesia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News