"Kami sampaikan besaran pagu anggaran untuk 2021, awalannya Bina Marga mengusulkan pagu indikatif 2021 sebesar Rp48 triliun, kemudian disepakati pagu indikatif menjadi sebesar Rp38,88 triliun lalu terdapat tambahan karena penugasan-penugasan sebesar Rp15,06 triliun sehingga pagu anggaran 2021 adalah Rp53,96 triliun," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Senin, 14 September 2020.
Menurut Hedy, pagu anggaran 2021 tersebut sebagian besar bersumber dari Rupiah Murni sekitar 78,87 persen, kemudian 19,53 persen dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dan sisanya dari pinjaman serta Rupiah Murni Pendamping.
Pagu anggaran 2021 akan dialokasikan untuk infrastruktur jalan sebesar Rp35,81 triliun, antara lain bagi kegiatan pembangunan jalan 831 kilometer dan Peningkatan Kapasitas serta preservasi peningkatan struktur 1.279,5 kilometer.
Sedangkan untuk alokasi bagi infrastruktur jembatan pada 2021 sebesar Rp6,27 triliun, antara lain diperuntukkan guna pembangunan dan duplikasi jembatan serta kegiatan preservasi atau penggantian jembatan.
Untuk peningkatan aksesibilitas jalan layang, jalan bawah tanah, atau terowongan pada 2021, Ditjen Bina Marga mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,09 triliun.
"Kemudian untuk peningkatan konektivitas jalan tol sebesar Rp2,74 triliun," kata Dirjen Bina Marga.
Menurut Hedy, anggaran tersebut rencananya untuk pembangunan jalan tol Serang-Panimbang di Banen, Cisumdawu di Jawa Barat, dan Semarang-Demak di Jawa Tengah.
Sementara itu anggaran untuk preservasi rutin jalan dan jembatan nasional pada 2021 dialokasikan sebesar Rp5,44 triliun. Serta sisanya sebesar Rp2,61 triliun untuk dukungan manajemen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id