"Untuk capaian target terkait rumah susun untuk tahun ini adalah sebanyak 5.141 unit," ujar Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Rabu, 16 Februari 2022.
Iwan menambahkan bahwa dari total 5.141 unit rusun tersebut, kurang lebih 2.973 unit atau 56 tower bersifat tahun jamak atau Multiyears contract (MYC) di mana pembangunan rusun pada tahun 2021 dilanjutkan ke tahun 2022.
Sedangkan untuk kegiatan pembangunan rusun baru ada 2.168 unit atau 97 tower. Adapun rincian alokasi 5.141 unit rusun tersebut akan dialokasikan untuk Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Lembaga Pendidikan Berasrama sebanyak 1.594 unit.
Kemudian rusunawa untuk perguruan tinggi sebanyak 766 unit, alokasi rusun untuk ASN/TNI/Polri sebanyak 1.035 unit, lalu rusunawa untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dialokasikan sebanyak 764 unit, dan rusunawa untuk pekerja sebanyak 982 unit.
Dalam paparannya, Iwan juga menyampaikan bahwa pihaknya akan membangun 1.823 unit rumah khusus atau rusus pada tahun ini, di mana sebanyak 1.495 unit rusus dialokasikan untuk masyarakat yang terdampak bencana.
Kemudian 278 unit rusus dialokasikan bagi masyarakat yang terdampak program pemerintah, dan 50 unit rusus dialokasikan bagi daerah tertinggal, terpencil dan pulau terluar.
Sedangkan untuk pembangunan prasarana, sarana dan utilitas untuk perumahan bagi MBR sebanyak 20.500 unit pada 2022, dengan alokasi 7.525 unit di Pulau Sulawesi, 6.220 unit di Jawa dan Bali, 3.280 unit di Kalimantan, 1.925 unit di Sumatera, 1.050 unit di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, serta 500 unit di Papua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News