Kompetisi bertajuk 3D-Printed Habitat Challenge dimulai sejak 2015. Kompetisi tersebut diikuti oleh beberapa perusahaan swasta.
Dalam kompetisi, NASA meminta arsitek untuk membangun tempat berlindung yang berkelanjutan di luar angkasa dan bisa memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

(Foto: AI SpaceFactory)
NASA juga memberikan syarat dalam kompetisi seperti menggunakan pencetakan 3D, modeling software, pengembangan bahan dan konstruksi.
AI SpaceFactory keluar sebagai pemenang. Timnya telah membangun hunian luar angkasa tersebut selama 30 jam di Caterpillar, Edwards, Illinois.
Hunian berbentuk elips tersebut dibangun menggunakan bahan daur ulang dan yang mudah dikembangkan di Mars. Material kompositnya terbuat dari serat basaltik.

(Foto: AI SpaceFactory)
Sementara bioplastik dari zat tepung akan dikirim dari bumi. Material tersebut kemudian dimasukkan ke dalam mesin pencetak yang langsung mencetaknya ke dalam lapisan.
Penn State menggunakan beton untuk membuat struktur dengan dua kubah. Setelah proses pencetakan selesai, struktur bangunan kemudian diukur kemampuannya untuk menahan atmosfer, toleransi untuk menahan dampak meteor, dan kekuatan keseluruhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News