Bahkan perawatan akan lebih intensif. Faktor tingginya biaya perawatan rutin yang dibutuhkan menuntut pengelola lebih gesit dan inovatif dalam mencari alternatif sumber pemasukan.
"Pengelola harus inovatif. Venue yang dibangun berciri multifungsi sehingga dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan non keolahragaan,” kata Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Rabu (17/10/2018).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Inovatif termasuk dalam kegiatan perawatannya. Selain perlu SDM yang tepat di bidang sport and leisure agar efektif metodenya, juga harus efisien dalam penggunaan dana.
“Seperti lansekap dan taman, lebih efisein perawatannya menggunakan sprinkler dibanding mobil tangki," sambung Basuki.
.jpg)
Di dalam peninjauannya ke GBK Senayan, Selasa (17/10/2018), Presiden Jokowi menekankan perlunya perawatan fasilitas bagi difabel dan masyarakat umum yang sehari-harinya dapat warga gunakan. Seperti trotoar, toilet, mushola juga bangku-bangku penonton agar tidak terjadi kerusakan seperti pernah terjadi di Jakabaring.
"Kita mendorong agar semua provinsi, kota, kabupaten juga ramah terhadap difabel. Ini akan terus kita dorong, apa-apa yang kurang agar detailnya saya diberi masukan Pak Menteri PUPR, Pak Gubernur juga beri masukan," ujar Presiden Jokowi.
Totalnya ada 20 venues olah raga di dalam komplek GBK Senayan. Fasilitas difable yang disediakan antara lain jalur landai (ramps), tribun khusus difabel dan toilet. Seribu unit apartemen di Wisma Atlet Kemayoran juga direnovasi sesuai kebutuhan difabel.
(LHE)