Tim SAR mencari korban gempa di antara puing masjid di Pemenang Barat, Lombok Utara. MI/Ramdani
Tim SAR mencari korban gempa di antara puing masjid di Pemenang Barat, Lombok Utara. MI/Ramdani

Mencari beton untuk rumah tahan gempa

Rizkie Fauzian • 14 Agustus 2018 08:35
Jakarta: Berada dalam kawasan ring of fire, membuat Indonesia rawan gempa bumi. Sebuah inovasi bangunan tahan gempa dibuat agar meminimalisir kerusakan rumah saat terjadi gempa bumi.
 
"Bangunan tahan gempa ini fokusnya ke penggunaan beton, karena bahan ini paling mudah didapat dan harganya tidak mahal," ungkap Guru Besar ITS, Tavio.
 
Menurut Tavio, konsep kontruksi bangunan tahan gempa yang tengah dikembangkannya merujuk pada daktalitas, yakni bangunan tidak boleh terlalu kuat namun harus elastis.

"Bangunan tidak boleh terlalu kuat namun harus cukup daktail, yaitu elastis agar bisa berdeformasi, tapi yang tidak diperbolehkan adalah terjadinya keruntuhan," jelasnya.
 
Beton tidak bersifat daktail, oleh karena itu dibutuhkan penelitian lainnya. Untuk menciptakan beton daktail maka dibutuhkan ribar atau tulangan yang sesuai standar nasional Indonesia (SNI) di dalamnya.
 
"Beton ini untuk menahan tarik punya kelemahan, tekanannya kuat tapi tarikannya lemah. Beton membutuhkan bantuan ribar (tulangan) yang bertanda SNI. Selain itu, ribar yang digunakan harus kuat leleh artinya mudah ditarik dan juga memiliki ulurannya harus panjang," jelasnya.
 
Mencari beton untuk rumah tahan gempa
Warga di Pemenang Barat, Lombok Utara, salat Jumat di lapangan terbuka (10/8/2018). Di sekitarnya masih berserakan puing reruntuhan bangunan akibat gempa bumi. Antara Foto/Zabur Karuru
 
Konsep bangunan tahan gempa modern yang diusungnya tidak hanya mengandalkan kekuatan bangunan tetapi juga daktalitas. Artinya, bangunan tidak diharusnya kuat asalkan saat gempa bumi tidak boleh runtuh.

"Mau rusak parah tidak apa-apa asal tidak runtuh. Sebab yang kita lindungi paling pertama adalah keselamatan penghuninya, investasi urusan kedua," ujar Tavio.


Untuk mengetahui kekuatan beton menahan beban, maka dilakukan pengujian. Mengukur nilai mutu beton dapat dilihat dari umur beton bersangkutan.
 
"Umumnya setelah 28 hari sejak pembuatan akan terlihat mutu beton tersebut, tapi bisa juga lebih cepat," pungkasnya.
 


 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan