Salah satu pengembang, Grup Synergy Developer Indonesia menggelar Synergy Green Building Festival pada 8 hingga 11 Maret 2024 di Indonesia Design District (IDD) PIK2. Acara tersebut merupakan rangkaian dari acara anniversary kelima Grup Synergy.
"Festival tersebut direncanakan menjadi acara tahunan sebagai ajang tempat kolaborasi dan sinergi bagi para pebisnis properti dan arsitek termasuk anggota Grup Synergy,” jelas founder Grup Synergy Ismet Natakarmana dalam keterangan tertulis, Sabtu, 9 Maret 2024.
Dia menjelaskan, saat ini anggota Grup Synergy berjumlah tidak kurang dari 600 pengembang properti, lebih dari 300 supplier bahan bangunan, serta 200-an arsitek dan desainer interior.
Acara yang diinisiasi Grup Synergy ini berkolaborasi dengan PT Townland International, Media Property and The City dan Indonesia Property Watch. Selain itu Agung Sedayu Group, Panorama Media, Mega Build Indonesia, dan White Horse Group.
Baca juga: Semua Bangunan di IKN Mengusung Konsep Green Building |
Konsep acara digarap oleh Townland International untuk menciptakan konsep festival yang ‘hijau’ di IDD PIK2. Terowongan ‘hutan’ sengaja dibuat menyerupai kondisi alam natural yang membuat para pengunjung terkesima.
Dukungan luar biasa untuk penciptaan hutan dari para kontributor, antara lain dari Kampung Flora Cipta (KFC), Godong Ijo, Costus Garden & Hanara, KEKO, Viro, Viridi Indonesia, Inspira. Bahkan kursi dan lampu jamur juga dipamerkan dari Pita serta kursi dari daur ulang plastic dan tutup botol oleh Mortier.
Tidak hanya itu, di dalam venue juga dipamerkan Tiny House sebuah prototype rumah menggunakan Cross Laminated Timber (CLT) sebagai negative carbon material dari Hiraka.
Gelaran festial ini juga akan menghadirkan talkshow mengenai green development dari para narasumber Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta dan Banten, Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII), Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI).
Ada juga Green Building Council Indonesia (GBCI), Indonesia Feng Shui Architects (IFSA), PT Townland International, AEC Group, Artelia Indonesia, Gunung Raja Paksi, Atelierriri, PTI Architect, Urban+, Image Qreator, Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Tarumanagara, Universitas Trisakti, Universitas Pelita Harapan.
CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan Synergy Green Building Festival menjadi tempat wadah bagi para supplier bahan bangunan, arsitek, kontraktor, desain interior, untuk mendekatkan diri ke masyarakat sekaligus memperkenalkan produk-produk berkualitas untuk dapat bekerja sama dengan para pengembang.
"Sekaligus memeroleh wawasan mengenai green development yang sangat luar biasa dari para pembicara yang akan hadir pada talkshow yang akan dilakukan setiap hari selama acara berlangsung," ungkap Ali.
Ada beberapa supplier bahan bangunan, furnitur, seni, dan lanskap yang concern mengenai green sustainability, antara lain TOTO, Kenari Djaja, Cisangkan, Alexindo, Modico, Classic Carpet, Avian, Pacific Paint, Propan, Shera, Kencana Atap, Enviro, GRC Board, Titanium Granite, Tegola Canadese, Germany Brilliant.
Kemudian Valentino Gress, Dekkson, Semen Merah Putih, Simmons, Arna, Floem Contract, Stuffo, Demi Bumi, Selaras Lawang Sewu, Alga Mattress, Smart Marble, Boolet, Upakara Bhuvana Nusantara, Kertabumi Recycling Center, Woodone Integra, Walpix, Robries, Fortress, Crystal Amerta, Uzin, Roshan, Daya Alam, Impax, termasuk juga KB Bukopin, Rumah123, 2G Studio dan virtual platform Viruma, dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News