Perbedaan PDAM dan PAM. Ilustrasi: Shutterstock
Perbedaan PDAM dan PAM. Ilustrasi: Shutterstock

Sudah Tahu Belum? Ini Perbedaan PDAM dan PAM

Rizkie Fauzian • 06 Maret 2024 16:59
Jakarta: Air merupakan kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Untuk mendapatkan air bersih, masyarakat di Indonesia bisa mendapatkannya melalui PDAM dan PAM. 
 
Keduanya sama-sama menyediakan layanan air bersih publik, tapi memiliki perbedaan yang cukup signifikan dan penting untuk diketahui.
 
Penyebutan PAM seringkali dianggap sebagai sebutan lain dari air PDAM. Padahal keduanya sangatlah berbeda.

Di bawah ini akan dijelaskan pengertian PDAM, PAM, fungsi, serta perbedaan signifikan keduanya dikutip dari berbaga sumber.

Kepanjangan PDAM

Sudah Tahu Belum? Ini Perbedaan PDAM dan PAM
Perbedaan PDAM dan PAM. Ilustrasi: Shutterstock
 
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menjadi unit usaha milik daerah yang bergerak dalam pendistribusian air bersih bagi masyarakat umum. Dalam mendistribusikan air, PDAM dipantau oleh aparat-aparat eksekutif maupun legislatif daerah.
 
Bagi para pengguna PDAM, akan menggunakan sumber air mengalir seperti waduk ataupun sungai sehingga menghasilkan kualitas dan kuantitas air yang cenderung stabil. Tagihan PDAM pun biasanya lebih murah dengan jangkauan layanan yang terbatas dan hanya tersedia di kawasan tertentu. 

Sejarah PDAM

Dikutip dari PDAMpintar, perusahaan air minum yang dikelola negeri secara modern telah terdapat semenjak era penjajahan Belanda pada 1920an dengan nama Waterleiding sebaliknya pada pendudukan Jepang industri air minum dinamai Suido Syo.
 
Pada 1600an, saat penjajahan Belanda masuk lewat misi dagangnya yang populer VOC, air minum masih sangat simpel dengan menggunakan sumber air permukaan (sungai) yang pada masa itu kualitasnya masih baik.
 
Di Asia Tenggara kebiasaan penduduk buat mengendapkan air sungai dalam gentong ataupun kendi sepanjang 3 pekan ataupun satu bulan sudah dicoba buat memperoleh air minum yang sehat.
 
Baca juga: Cara Hitung Tarif PDAM 2024

Pada masa prakemerdekaan, Dinas Pengairan Hindia Belanda (1800- 1890) membangun saluran air selama 12 km serta bendungan yang mengalirkan air dari Sungai Elo ke pusat kota Magelang buat penuhi kebutuhan air bersih serta mengairi sawah di daerah Magelang.
 
Pemerintah Penjajahan Hindia Belanda di Surabaya pada 1890, membagikan hak konsesi kepada pengusaha Belanda masyarakat Kota Surabaya, Mouner serta Bernie, yang dinilai berjasa merintis penyediaan air bersih di Surabaya.
 
Konsesi ini berbentuk pengelolaan mata air Umbulan, Pasuruan, buat dialirkan ke Kota Surabaya dengan memasang pipa sepanjang 20 km selama 2 tahun. Pada 1900, pemerintah mendirikan perusahaan air minum serta instalasinya ditetapkan 3 tahun setelah itu.
 
Buat memberikan perlindungan pada perusahaan tersebut, pemerintah mengharuskan penunggu rumah mewah buat jadi pelanggan. 3 tahun sehabis berdirinya perusahaan air minum itu, sambungan instalasi air minum di Surabaya menggapai 1. 588 pelanggan.
 
Status perusahaan air minum pada bulan Juli 1906 dialihkan dari pemerintah pusat jadi dinas air minum kotapraja( saat ini PDAM Kota Surabaya).
 
Pada tahun 1905 terbentuklah Pemerintah Kota Batavia serta pada tahun 1918 berdiri PAM Batavia dengan sumber air bakunya berasal dari Mata Air Ciomas, pada masa itu penduduk kurang menggemari air sumur bor yang terletak di Lapangan Banteng sebab apabila dipakai menyeduh teh jadi bercorak gelap( kandungan Fe/ besi nya besar).
 
Pada kurun waktu 1998 hingga saat ini, di mana tahun terbit Permen OTDA Nomor. 8/ 2000 tentang Pedoman Sistim Akuntasi PDAM yang berlaku hingga saat ini. Program WSSLIC I dilanjutkan pada tahun ini dengan nama WSLIC II( Water and Sanitation for Low Income Community),
 
Pada 2002 Terbit Keputusan Menteri Kesehatan Nomor. 907 Tahun 2002 tentang Syarat- syarat serta Pengawasan Kualitas Air Minum, yang bakal menjadikan pedoman dalam monitoring kualitas air minum yang dibuat oleh PDAM.
 
Dalam rangka tingkatkan kinerja PDAM serta pembangunan sistem penyediaan air minum, dilakukan upaya formulasi kebijakan lewat Komite Kebijakan Percepatan Pembangunan Infrastruktur( KKPPI), buat merumuskan kebijakan serta strategi percepatan penyehatan PDAM lewat kenaikan kerjasama kemitraan dengan pihak swasta/ investor.
 
Diawali 2004 inilah ialah tonggak terbitnya peraturan serta perundangan yang memayungi air minum ialah diawali dengan terbitnya UU nomor 7 Tahun 2004 tentang SDA( sumber daya air).

Fungsi dan manfaat PDAM

Sudah Tahu Belum? Ini Perbedaan PDAM dan PAM
Perbedaan PDAM dan PAM. Ilustrasi: Shutterstock

1. Kualitas air lebih terjaga

Apabila memakai air sumur maka kualitasnya bakal berubah- ubah sesuai masa nya. Apabila masa penghujan sehingga air bakal keruh menyesuikan air di area sekitar, sebaliknya apabila masa kemarau permasalahan terbesarnya merupakan kekeringan.
 
Sedangkan air PDAM, sudah tentu bersih serta layak mengkonsumsi baik untuk cuci sampai buat diminum. PDAM umumnya mengolah air yang bersumber dari waduk ataupun sungai besar di daerahnya, kemudian menyalurkannya ke rumah- rumah masyarakat lewat pipa- pipa yang sudah mereka pasangkan sebelumnya.

2. Relatif lebih murah

Bila air PAM berasal dari sungai, maka air sumur asalnya dari dalam resapan tanah sehabis melakukan penggalian sampai kedalaman tertentu. Buat memperoleh air, dibutuhkan proses pengeboran yang umumnya memakan biaya.
 
Baca juga: Sudah Tahu Belum? Ini Perbedaan Air PDAM dan Sumur Bor

Belum lagi air sumur hendak dikenakan Pajak Air Tanah selaku pembayaran atas pengambilan serta/ ataupun pemanfaatan Air Tanah. Jika air PDAM, Pins cuma butuh membayar bayaran langganan yang besaran tidak sangat mahal.

3. Cocok buat wilayah yang lingkungannya tercemar

Air tanah lebih rentan terserang pencemaran lingkungan, terutama di wilayah rawan serta dekat dengan kawasan industri ataupun tempat sampah. Walhasil, air ini juga sangat gampang terkontaminasi dengan bakteri besi, serta Mangan (Mn). Tidak jarang, di sebagian wilayah air sumur bakal bercorak kuning, berasa, berbau, serta berminyak.
 
Sedangkan, kalau air dari PDAM tetap jernih sebab negara memasok air dari luar wilayah yang mempunyai sumber mata air yang lebih baik. Jadi bisa disimpulkan, pada sebagian wilayah mempunyai permasalahan pencemaran lingkungan, lebih baik memakai air PDAM.

4. Tidak perlu takut kekeringan

Pada masa kemarau para pengguna air PAM tidak bakal merasa kebimbangan, karena sumber air PDAM sudah ditanggung oleh Perusahaan Daerah tersebut. Jadi para perusahaan bakal berupaya buat mencukupi kebutuhan air para pelanggan PDAM. Sebaliknya untuk air sumur, apabila masa kemarau umumnya air bakal jadi keruh apalagi sumur dapat kering juga.
 
Memahami perbedaan akan sumber air PAM Swasta serta PDAM akan membantu Anda menentukan sumber air bersih mana yang tepat digunakan sesuai dengan situasi penggunaan air bersih masing-masing. Memahami perbedaan akan PAM dan PDAM bahkan dapat membantu Anda dalam memilih lokasi bangunan yang tepat, karena akan menentukan pilihan sumber air yang digunakan nantinya.

Perbedaan PAM dan PDAM 

1. Status hukum 

Perbedaan paling jelas antara PAM dan PDAM terlihat dari status hukumnya. PAM menjadi perusahaan air minum yang dikelola oleh swasta (non-pemerintah), sedangkan PDAM didirikan oleh pihak berwenang yang ditunjuk oleh pemerintah daerah. 

2. Wilayah operasional 

PAM memiliki area yang lebih terbatas karena hanya dapat menjangkau kota atau daerah tertentu.
 
Namun, PDAM memang memiliki wilayah yang cakupannya lebih luas yaitu terdiri dari kota atau kabupaten secara keseluruhan.
 
PDAM bertarget untuk menyediakan air secara keseluruhan mengingat tanggung jawabnya yang wajib memasok air bagi wilayah-wilayah yang telah ditetapkan

3. Sistem pengelolaan 

PAM berorientasi pada keuntungan. Pendapatan yang didapatkan berasal dari hasil penjualan air yang dilakukan kepada pelanggan, yang secara langsung menjadi tanggung jawab PAM dalam menerima keuntungan dan kerugian perusahaan.
 
Sedangkan, PDAM perannya lebih kompleks, mengingat tanggung jawabnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan catatan harga yang diberikan dalam taraf terjangkau dan lebih mengutamakan aspek sosial.
 
Subsidi yang didapatkan oleh PDAM asalnya dari pemerintah daerah demi menjaga dan mempertahankan harga air yang terjangkau bagi masyarakat. 

4. Sumber daya 

PAM biasanya menggunakan sumber air dari sumur dangkal atau mata air pribadi, tergantung kepada wilayah operasional. Sementara itu, PDAM memerlukan sumber daya air yang lebih besar seperti waduk atau sungai karena kebutuhan air nya yang lebih luas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan