Fasilitas observasi virus korona di Pulau Galang menggunakan material modular. Foto: Kementerian PUPR
Fasilitas observasi virus korona di Pulau Galang menggunakan material modular. Foto: Kementerian PUPR

Modul Panel untuk Fasilitas Observasi Korona Mulai Dikirim

Rizkie Fauzian • 13 Maret 2020 12:36
Jakarta: Pembangunan fasilitas observasi atau penampungan di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau menggunakan material modular. Fasilitas untuk wabah penyakit menular, seperti korona (covid-19) tersebut ditargetkan rampung 28 Maret 2020.
 
Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga mengatakan pekerjaan konstruksi terus dilakukan. Material berupa modul panel (beton precast) telah dikirimkan melalui dua jalur berbeda.
 
Dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta menuju Pelabuhan Sijantung Karyapura di Pulau Galang yang berjarak 1,6 km dari lokasi pembangunan. Serta menggunakan Pesawat Hercules dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Bandara Hang Nadim di Kota Batam yang berjarak 60 km. 
Modul Panel untuk Fasilitas Observasi Korona Mulai Dikirim
Foto: Kementerian PUPR

"Material modular telah dikirim, totalnya sebanyak 120 modul dikirim ke Pulau Galang. Rencananya Pelabuhan Sijantung Karyapura kita manfaatkan untuk lokasi bongkar muat modular panel," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 13 Maret 2020.
 
Percepatan pembangunan juga dilakukan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kepulauan Riau Ditjen Cipta Karya melalui pekerjaan land clearing dan pematangan lahan, pembongkaran bangunan existing bekas Rumah Sakit pada Zona A, perataan lantai kerja di Zona B, dan pekerjaan pembangunan helipad. 
 
"Pembersihan tempat eks pengungsi Vietnam sudah dimulai sejak Minggu. Untuk rehab akan memanfaatkan struktur yang masih bagus, sementara untuk yang rusak seperti plafon, dinding, atap akan diganti," ungkapnya.
 
Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Ditjen SDA juga telah melakukan pemasangan pipa transmisi sepanjang 16,2 km dan pipa distribusi di dalam kawasan untuk sepanjang 6,7 km dari Waduk Monggak Rempang. 
 
Selain itu juga dilakukan pengerukan dan perluasan kapasitas embung yang berada di Pulau Galang untuk mendukung penyediaan air baku fasilitas observasi dan isolasi di Pulau Galang. 
 
Pembangunan fasilitas observasi akan memanfaatkan lahan seluas 20 hektare (ha) dari total luas area 80 ha. Pengerjaannya dibagi menjadi tiga zonasi, yakni zona A (Eks Sinam) meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, asrama dokter dan perawat, gedung sterilisasi, laundry, gedung gizi, gudang, dan power house. 
 
Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helikopter (helipad), dan zona utilitas. 
 
Terakhir zona C peruntukannya untuk tahap berikutnya (menyesuaikan kebutuhan) dengan memanfaatkan cadangan lahan. Total kapasitas tampung pasien yang dibangun sebanyak 1.000 tempat tidur. 
 
Pada tahap awal akan dibangun dua gedung bertingkat dua berada di Zona B yang terdiri dari fasilitas observasi/penampungan/karantina (termasuk isolasi) berjumlah 400 tempat tidur, terdiri dari ruang observasi sebanyak 350 tempat tidur dan ruang isolasi sebanyak 30 tempat tidur untuk Intensive Care Unit (ICU) dan 20 tempat tidur untuk Non ICU.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan