Sementara itu, survei menunjukkan sebanyak 16,51 persen lainnya membeli properti residensial dengan tunai bertahap dan secara tunai sebesar 7,31 persen.
Pada triwulan IV-2021, pertumbuhan total nilai kredit KPR dan KPA secara tahunan tercatat meningkat sebesar 9,76 persen dibandingkan dengan triwulan tahun lalu 9,39 persen.
Peningkatan penyaluran KPR dan KPA juga terpantau secara triwulanan, tumbuh sebesar 2,71 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulansebelumnya yang tercatat tumbuh 2,64 persen.
Selanjutnya, pencairan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada triwulan IV-2021 tercatat sebesar Rp2,29 triliun atau tumbuh sebesar 30,73 persen (yoy), lebih rendah dari 218,36 persen pada triwulan sebelumnya.
Pada triwulan IV-2021, sumber pembiayaan utama pengembang dalam pembangunan properti residensial berasal dari dana internal dengan proporsi sebesar 63,33 persen terhadap total modal perusahaan.
Sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi pengembang antara lain pinjaman perbankan dan pembayaran dari konsumen dengan proporsi masing-masing sebesar 22,47 persen dan 9,93 persen dari total modal.
Berdasarkan komposisi dana internal, porsi terbesar berasal dari laba ditahan 49,24 persen diikuti modal disetor 46,98 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News