Menurut Primbon Jawa, perhitungan hari baik ini dilakukan berdasarkan weton, yaitu gabungan antara hari kelahiran (seperti Senin, Selasa, dst.) dengan pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon).
Kombinasi keduanya diyakini mencerminkan energi seseorang dan bagaimana energi itu berpengaruh pada momen-momen penting dalam hidup, termasuk saat pindah rumah.
Menghitung hari baik berdasarkan weton

Menentukan hari baik pindah rumah menurut tradisi Jawa. Foto: Freepik
Langkah pertama dalam menentukan hari baik pindah rumah adalah dengan mengetahui weton kelahiran kepala keluarga atau pemilik rumah. Misalnya, seseorang lahir pada Kamis Wage, maka perlu dicari hari dengan kombinasi yang harmonis terhadap weton tersebut.
Primbon Jawa mengenal sistem neptu, yaitu nilai angka yang mewakili hari dan pasaran.
Berikut nilainya:
- Hari: Minggu (5), Senin (4), Selasa (3), Rabu (7), Kamis (8), Jumat (6), Sabtu (9)
- Pasaran: Legi (5), Pahing (9), Pon (7), Wage (4), Kliwon (8)
Hari baik biasanya ditentukan berdasarkan total neptu yang dianggap membawa keharmonisan dan keberuntungan, misalnya total 9, 14, atau 17.
Hindari hari naas dan weton bentrok
Selain mencari hari baik, masyarakat Jawa juga disarankan menghindari hari naas seperti:- Rebo Wekasan, yang dianggap membawa kesialan atau kesulitan.
- Hari yang memiliki weton bentrok dengan kepala keluarga (contoh: weton sama persis atau selisih total neptu yang dianggap “panas”).
Ritual dan simbol sebelum pindahan
Sebelum menempati rumah baru, masyarakat Jawa biasanya melakukan ritual selamatan seperti:- Membawa air dari rumah lama sebagai simbol keberlanjutan rezeki.
- Menabur beras dan bunga di depan pintu rumah baru sebagai bentuk tolak bala.
- Mengadakan doa bersama atau tumpengan sebagai ungkapan syukur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id