Penempatan cermin di ruang tamu dalam Islam dan Feng Shui. Foto: Freepik
Penempatan cermin di ruang tamu dalam Islam dan Feng Shui. Foto: Freepik

Cermin dalam Interior Rumah, Antara Feng Shui dan Adab Kesopanan Islam

Rizkie Fauzian • 09 September 2025 15:57
Jakarta: Dalam tata kelola ruang interior, cermin adalah elemen dekorasi fungsional yang mampu menciptakan ilusi ruang, memperkuat pencahayaan, dan menambah sentuhan elegan. Namun, penempatannya di area krusial seperti ruang tamu ternyata tidak bisa sembarangan.
 
Bagi sebagian masyarakat, posisi cermin sangat berkaitan dengan aliran energi dan norma kesopanan. Dua pandangan yang sering menjadi acuan adalah ilmu topografi kuno Tiongkok, Feng Shui, dan adab dalam ajaran Islam.
 
Keduanya memiliki perspektif unik yang bertujuan menciptakan harmoni dan kenyamanan di dalam hunian. Lalu, bagaimana sebaiknya meletakkan cermin di ruang tamu menurut kedua pandangan ini?

Cermin menurut feng shui 

Cermin dalam Interior Rumah, Antara Feng Shui dan Adab Kesopanan Islam
Dalam ilmu Feng Shui, cermin dianggap sebagai "aspirin" atau obat untuk berbagai masalah tata ruang. Fungsinya adalah untuk memanipulasi, memperluas, dan melipatgandakan energi positif atau Chi.

Dilansir dari majalah arsitektur dan desain global Architectural Digest, ada beberapa aturan kunci dalam penempatan cermin di ruang tamu.
 
Menurut pakar Feng Shui, Anjie Cho, cermin idealnya ditempatkan di posisi yang dapat memantulkan sesuatu yang indah dan positif. Misalnya, menggantung cermin di dinding yang dapat merefleksikan pemandangan taman dari jendela, karya seni yang menawan, atau lampu gantung kristal. Pantulan ini diyakini akan melipatgandakan keindahan dan energi baik di dalam rumah.
 
Baca juga: Panduan Denah Rumah Feng Shui agar Hidup Lebih Seimbang

Sebaliknya, ada beberapa pantangan yang harus dihindari. "Jangan pernah meletakkan cermin yang langsung memantulkan pintu utama," tulis The Spruce.
 
Dalam Feng Shui, pintu utama adalah mulut Chi, tempat energi masuk. Cermin yang menghadap langsung ke pintu akan memantulkan energi tersebut kembali ke luar, sehingga rumah kehilangan nutrisi energinya. Hindari pula meletakkan cermin yang memantulkan sudut tajam, pilar, atau tumpukan barang berantakan yang dapat menciptakan energi negatif.

Pandangan Islam mengedepankan adab 

Berbeda dengan Feng Shui, pandangan Islam tidak memiliki aturan spesifik mengenai letak cermin yang berkaitan dengan energi. Namun, penekanannya lebih kepada fungsi, niat, dan adab (etika kesopanan).
 
Menurut sejumlah ulama dan cendekiawan muslim, hukum asal memasang cermin di rumah adalah mubah atau diperbolehkan.
 
Prinsip utamanya adalah niat dan manfaat. Cermin digunakan untuk tujuan yang baik, seperti merapikan penampilan sebelum menerima tamu. Poin terpenting adalah penempatannya harus menjaga adab dan privasi.
 
Sebaiknya hindari meletakkan cermin besar tepat di seberang sofa atau area duduk utama. Hal ini untuk mencegah pantulan yang tidak disengaja yang dapat menyingkap aurat atau membuat tamu merasa tidak nyaman karena terus-menerus melihat refleksinya sendiri.
 
Selain itu, Islam mengajarkan untuk tidak berlebihan (israf) dan menghindari niat untuk pamer atau berbangga diri (riya') dengan dekorasi rumah. Selama cermin ditempatkan untuk tujuan fungsional dan estetika yang wajar serta tidak melanggar adab kesopanan, maka hal tersebut tidak menjadi masalah.
 
Pada akhirnya, keputusan ada di tangan pemilik rumah. Anda bisa memadukan kedua pandangan ini dengan menempatkan cermin untuk mempercantik ruang, sambil memastikan posisinya sopan dan tidak memantulkan hal-hal yang negatif. (Sultan Rafly Dharmawan) 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan