"Kementerian PUPR siap mendukung dan berkontribusi dalam menyiapkan kawasan pendidikan, khususnya pendidikan agama Islam, salah satunya dengan pembangunan rusunawa untuk para santri," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Yogyakarta.
Basuki berharap agar semua pembangunan infrastruktur dan perumahan untuk masyarakat Indonesia dapat berjalan dengan baik di lapangan. Rusunawa ini dibangun oleh Satuan Kerja Pengembangan Perumahan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR pada 2017.
Bangunan vertikal ini terdiri dari satu twin block setinggi tiga lantai dengan unit hunian tipe barak sebanyak 12 unit. Rusunawa yang memiliki desain arsitek yang khas dan di cat warna cokelat tersebut telah dilengkapi lemari pakaian, tempat tidur tingkat, serta meja dan kursi belajar bagi para santri.
Daya tampung rusunawa tersebut untuk 216 orang santri. Sedangkan biaya pembangunannya menelan anggaran sebesar Rp7,7 miliar dan untuk pengadaan meubelair sebesar Rp820 juta.
Rusunawa tersebut nantinya diperuntukkan bagi para santri laki-laki dan telah dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas, lapangan olahraga, area wudhu, dan toilet komunal. Setiap santri akan dikenai tarif sewa sebesar Rp150 ribu lengkap dengan listrik, air, dan biaya kebersihan.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menjelaskan saat ini Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan juga sedang membangun Rusunawa Ponpes Mu'allimin Muhammadiyah yang kedua di Jalan Wekudara Kecamatan Wirobrajan, Yogyakarta. Rusunawa tersebut juga dibangun sebanyak satu tower dan memiliki sembilan unit hunian tipe barak untuk para santri.
"Untuk rusunawa Ponpes Mu'alimin Muhammadiyah yang kedua progres pembangunannya sudah mencapai 36,68 persen. Biaya pembangunan untuk rusunawa tersebut senilai Rp5,7 miliar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News