Pengembang properti koreksi harga demi jaga daya tarik. Foto: Shutterstock
Pengembang properti koreksi harga demi jaga daya tarik. Foto: Shutterstock

Tarik Minat Pembeli, Pengembang Properti Koreksi Harga

Rizkie Fauzian • 17 Agustus 2020 17:56
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 yang terkontraksi hingga minus 5,32 persen.
 
Secara kuartalan, ekonomi terkontraksi 4,19 persen dan secara kumulatif terkontraksi 1,26 persen. Meski demikian ada beberapa sektor yang masih bisa tumbuh positif salah satunya properti.
 
Country Manager Rumah.com Marine Novita berharap pemulihan ekonomi Indonesia bisa terjadi mulai di kuartal ketiga ini karena meskipun pertumbuhan ekonomi negatif sektor real estate tumbuh sebesar 2,30 persen (year-on-year).

"Secara kuartalan sektor real estate juga mengalami pertumbuhan negatif paling sedikit yaitu sebesar -0,26 persen (quarter-on-quarter)," katanya dalam keterangan tertulis, Senin, 17 Agustus 2020.
 
Menurut Marine, pasar properti nasional mulai menunjukkan sentimen yang positif pada kuartal II-2020. Suplai properti yang sempat tertahan pada kuartal-2020 kini beranjak pulih.
 
"Rumah.com Indonesia Property Market Index kuartal II-2020 mengindikasikan pulihnya kepercayaan pemangku kepentingan di bidang properti, terutama dari sisi penyedia suplai baik pengembang maupun penjual properti lainnya," jelasnya.
 
Marine menambahkan Rumah.com Indonesia Property Market Index – Suplai Q2 2020 berada pada angka 131,6 atau naik sebesar 21 persen (quarter-on-quarter) dan 46 persen (year-on-year).
 
"Kenaikan pada kuartal kedua ini tampaknya sebagai kompensasi dimana suplai pada kuartal sebelumnya tertahan dan turun sebesar 5 persen (QoQ) pada kuartal pertama 2020," ungkap Marine.
 
Namun optimisme yang terlihat pada indeks suplai masih belum diikuti oleh indeks harga. Rumah.com Indonesia Property Market Index – Harga kuartal II-2020 mencatat indeks harga berada pada angka 110,6 atau turun 1,7 persen dari kuartal sebelumnya.
 
Secara year-on-year, indeks masih menunjukkan kenaikan sebesar 2,3 persen. Marine menjelaskan bahwa optimisme dari sisi penyedia suplai ini terlihat dari naiknya suplai properti secara nasional.
 
"Memasuki fase adaptasi kebiasaan baru, penyedia suplai properti melakukan koreksi harga untuk menjaga daya tarik properti di mata konsumen. Karena itu, kuartal kedua masih menjadi buyer’s market, dimana konsumen memiliki daya tawar yang lebih tinggi," kata Marine.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan