Menteri Basuki minta pengembang jaga kualitas rumah. Foto: Kementerian PUPR
Menteri Basuki minta pengembang jaga kualitas rumah. Foto: Kementerian PUPR

Menteri Basuki Minta Pengembang Jaga Kualitas Rumah Subsidi

Rizkie Fauzian • 26 Agustus 2020 16:59
Jakarta: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mendukung relaksasi regulasi yang dilakukan bank pelaksana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dalam rangka mempercepat pelayanan.
 
Namun Basuki mengingatkan bahwa relaksasi tidak untuk kualitas perumahan dan pengembang, karena hal tersebut merupakan tugas dari Kementerian PUPR melindungi konsumen (masyarakat).
 
Selain itu Basuki menegaskan perihal hak konsumen pada Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) dari pemerintah untuk diperhatikan, karena dana tersebut bersumber dari APBN yang sasarannya harus dipertanggungjawabkan.

"Jadi sampaikan pada konsumen (masyarakat) dalam akad kredit bahwa mereka mempunyai hak atas bantuan uang muka Rp4 juta, karena selama ini masih banyak yang tidak tahu," jelasnya dikutip dari laman resmi PPDPP, Rabu, 26 Agustus 2020.
 
Basuki juga mengingatkan terkait bunga yang harus mengikuti aturan, yaitu flat lima persen. Dirinya meminta perbankan tidak main-main terhadap aturan tersebut, harus kembali kepada khittahnya.
 
Basuki mengucapkan terima kasih kepada bank penyalur subsidi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional telah menyalurkan kredit perumahan lebih dari rencana.
 
"Kepada para pengembang, saya mengajak untuk menjaga kualitas perumahan dengan sebaik-baiknya. Kita selalu mengajak masyarakat untuk memiliki hunian namun kualitas bangunan dan lingkungan untuk diperiksa betul tentang kenyamanan hunian," jelasnya.
 
Direktur Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Arief Sabaruddin memastikan Layanan FLPP kini hanya dengan segenggam tangan saja, melalui smartphone. Sehingga masyarakat untuk mencari rumah tidak perlu keluar rumah.
 
"60 persen pengguna yang mengakses aplikasi SiKasep adalah merupakan generasi milenial, yaitu antara 20 sampai dengan 40, atau dengan gaya hidup yang selalu mencari sinyal," ungkapnya.
 
Melalui rangkaian sistem Big Data Hunian, Kementerian PUPR memiliki data Demand (kebutuhan hunian) secara realtime mengenai kelompok sasaran, demografi user, bank pilihan user, survey kepuasan penggunaan SiKasep.  
 
Sedangkan dari sisi suplai (ketersediaan), data yang dihimpun secara real time berupa lokasi, spesifikasi bangunan, ketersediaan hunian, hingga siteplan. "Dengan aplikasi ini, Kementerian PUPR sudah memudahkan masyarakat untuk mendapatkan rumahnya secara online," pungkas Arief.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan