Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan pelunasan obligasi tersebut merupakan komitmen dari Perseroan dalam memenuhi kewajiban keuangannya. Perseroan saat ini telah menyiapkan dana untuk pelunasan obligasi jatuh tempo pada 20 Februari 2023.
Dana akan bersumber dari posisi kas internal perseroan yang saat ini ditempatkan pada instrumen deposito. Adapun obligasi yang diterbitkan oleh SMF memiliki peringkat idAAA yang diperoleh dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Baca juga: Dorong Pemulihan Sektor Perumahan, SMF Terbitkan EBA-SP Rp500 Miliar |
Peringkat tersebut merupakan peringkat tertinggi yang menunjukkan kemampuan SMF untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, serta profil permodalan yang sangat kuat, dengan didukung oleh kualitas aset yang sangat baik serta mencerminkan tingkat dukungan yang sangat kuat dari Pemerintah Indonesia.
"Penerbitan obligasi SMF bertujuan untuk mendukung stabilitas ekonomi nasional khususnya di industri perumahan melalui penyaluran pinjaman (refinancing atas KPR), sehingga dapat
mendorong ketersediaan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 17 Februari 2023.
Sejak tahun 2009 hingga saat ini SMF telah melakukan penerbitan surat utang sebanyak 51 kali
dengan total Rp50,4 triliun yang terdiri dari 38 kali penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah (penawaran umum) sebesar Rp 45,63 triliun.
Sebanyak 12 kali Medium Term Notes (Penawaran terbatas) sebesar Rp4,67 triliun, dan satu kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp120 miliar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News