Presiden Joko Widodo ketika meninjau proykek Wisma Atlet Asian Games 2018 di Kemayoran pada pertengahan 2016. Antara Foto/Widodo Yusuf
Presiden Joko Widodo ketika meninjau proykek Wisma Atlet Asian Games 2018 di Kemayoran pada pertengahan 2016. Antara Foto/Widodo Yusuf

Asian Games 2018

Wisma Atlet Asian Games 2018, dari Harumi ke Kemayoran

Rizkie Fauzian • 17 Januari 2018 15:44
Jakarta: Pada umumnya wisma atlet dibangun dengan konsep asrama dan relatif sederhana. Ini karena masa tinggal yang sangat pendek. Hanya selama ajang kompetisi cabang olahraga yang dia ikuti berlangsung.
 
Tapi tidak demikian dengan wisma atlet Asian Games 2018 di Jakarta. Wisma yang dibangun di Kemayoran bukanlah asrama, tapi rumah susun. Di setiap unitnya yang seluas 36 meter persegi terdapat dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur dan ruang keluarga.
 
Terasa berlebihan untuk ukuran wisma atlet? Memang. Bahkan menurut Wapres Jusuf Kalla, fasilitasnya jauh lebih baik dibandingkan Olympic Village Barra da Tijuca, Rio de Janeiro, Brasil.

Tapi bukan tanpa alasan dibangun dengan fasilitas selengkap itu. Pemerintah ingin setelah Asian Game 2018 berakhir, wisma atlet tersebut ditawarkan sebagai rumah susun sewa. Ide membangun wisma atlet sebagai rumah susun muncul setelah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berkunjung ke proyek wisma atlet Olympiade 2020 di distrik Harumi-5, Chome West, Tokyo.
 
Wisma Atlet Kemayoran terdiri dari 10 menara yang terdiri 7.426 unit. Nilai proyek yang dibangun di atas lahan seluas lebih dari 10 hektar itu mencapai Rp 3,4 triliun.
 
Karena dibangun dengan konsep rumah susun, maka fasilitasnya lebih lengkap dibanding wisma atlet di Jakabaring, Palembang. Di Kemayoran ada minimarket, tempat parkir kendaraan bermotor, rumah ibadah, laundry center, hingga klinik kesehatan.
 
Anda tertarik menyewa rusun di sana?
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan