"Kita harapkan mungkin satu dua minggu ke depan kita bisa sinkronkan programnya. Atau mereka bisa menyasar target market yang lain. Karena kalau kita target market yang kita kejar antara Rp 3,5 juta - Rp 7 juta penghasilannya," ujar Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu, 28 Februari 2018.
Sandiaga mengapresiasi niat baik PT Nusa Kirana sebagai pengembang rumah di Rorotan. Sebab perusahaan itu berkomitmen mendukung program DP nol rupiah yang digadangkan Pemprov DKI. Sinkronisasi akan dilakukan untuk mencarikan pasar bagi rumah DP 0 rupiah tersebut.
"Mereka nanti bisa menentukan pricing pointnya seperti apa. Ini yang saya rasa 1 sampai 2 minggu ke depan akan kita bahas," sebut Sandiaga.
Pemprov DKI telah berkomunikasi dengan PT Nusa Kirana, namun tak cocok soal harga. Sebab perusahaan itu membandrol harga satu rumah Rp350 juta. Sementara Pemprov ingin rumah tapak di Jakarta Utara dihargai Rp170 juta per unit.
Meski belum cocok, Sandiaga memperbolehkan pengembang melakukan kegiatan pemasaran. Namun tak ada embel-embel Pemprov dalam pengadaan rumah itu, karena memang belum tersinkronisasi.
"Saya sampaikan silahkan aja berjalan, tapi itu belum bisa diklaim sebagai program Pemprov, karena belum ada sinkronisasi dari program-program yang kita luncurkan," kata Sandiaga.
Prinsipnya, ada skema pembiayaan yang perlu diselaraskan ke depan. Meski begitu, politikus Partai Gerindra itu senang dengan peluncuran DP 0 rupiah di Rorotan itu. Sebab, banyak masyarakat yang berminat memiliki rumah petak tersebut.
"Saya senang mendengar bahwa banyak sekali warga masyarakat yang tertarik. Itu ada 100-an unit yang banyak sekali mendapatkan animo dari masyarakat," tandas Sandiaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News